WARTA LOMBOK – Indonesia mengalami perlambatan ekonomi minus sepanjang tahun 2020 karena wabah virus Covid-19.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perlambatan ekonomi minus yang dialami Indonesia berada pada kisaran 2,07 persen (yoy).
Komponen penyumbang PDB terbesar seperti konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto dan ekspor masih tumbuh negatif, sehingga menyebabkan terjadinya perlambatan ekonomi minus.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Mengalami Pertumbuhan Minus Pada Tahun 2020, BPS: Dampak Dari Wabah Covid-19
Kendati demikian, BPS mencatat komponen yang mengalami pertumbuhan pada 2020 adalah pengeluaran konsumsi pemerintah.
Kepala BPS Suhariyanto menegaskan hanya komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang mengalami kenaikan dibanding komponen-komponen lainnya.
"Seluruh komponen tumbuh negatif kecuali konsumsi pemerintah yang bisa tumbuh 1,94 persen (yoy) pada 2020," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 5 Februari 2021 sebagaimana dikutip wartalombok.com dari Antara.
Suhariyanto mengatakan, sektor konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan pada 2020 ini karena tingginya realisasi belanja barang dan jasa yang dilakukan Kementerian/Lembaga pada triwulan III dan IV-2020.
Baca Juga: Bupati Sukiman Azmy Instruksikan Semua Desa Menyediakan Rumah Isolasi Covid-19
Baca Juga: Data Siswa Madrasah Terdeteksi Ganda dan Fiktif di Sekolah Naungan Dikbud Kabupaten Lombok Timur