WARTA LOMBOK - Episode Balika Vadhu kali ini mengisahkan semua mahasiswa yang tengah bersiap-siap segera pulang setelah mereka menyelesaikan ujian akhir.
Lausing bersama Jagdish di kamarnya, merapikan semua barang-barang miliknya karena akan kembali ke rumahnya.
Dia sempat mengajak Jagdish untuk segera bersiap-siap pulang tetapi Jagdish tidak peduli dan terlihat sedang memikirkan Gauri.
Tiba-tiba Gauri menelpon Jagdish, yang kemudian bergegas mengangkat dan keluar dari kamarnya.
Mereka mulai bercanda dan terlihat sangat bahagia, Jagdish meminta Gauri untuk tidak kembali ke rumahnya, tetapi Gauri menolak dan memilih pulang.
Mendengar perkataan Gauri yang memilih tetap pulang membuat Jagdish saat itu terlihat cemas.
Lalu Gauri tiba-tiba datang mencari Jagdish yang terlihat sangat bahagia dan langsung menyambutnya.
Jagdish menarik Gauri ke samping asrama dan mendesaknya untuk tetap bersama tetapi ia tetap dengan keputusannya.
Dia langsung memeluk Gauri karena mereka akan berpisah, Lausing yang tidak sengaja melihat mereka merasa kesal dan langsung pergi.
Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu, Gila, Jagdish Kembali ke Gauri, Kalyani Menyalahkan Anandhi 'Semua karenamu'
Lausing sedang bersiap-siap pulang saat Jagdish kembali ke kamarnya, dia sempat memalingkan mukanya dari Jagdish.
Ia menjadi diam dan terlihat kesal disebabkan karena ia marah dengan sikap Jagdish dan Gauri.
Jagdish kemudian datang mendekati Lausing dan menanyakan penyebab ia tiba-tiba diam dan terlihat kesal.
Lausing langsung terlihat marah dan mengatakan Jagdish sudah mempermainkan dua hati wanita dan akan membuat mereka hancur.
Ia khawatir tentang perasaan Gauri jika suatu saat ia mengetahui bahwa Jagdish sudah menikah.
Disisi lain Anandi yang kini menjadi istri Jagdish pasti akan hancur jika mengetahui suaminya menjalin hubungan dengan Gauri.
Baca Juga: Gopi Antv Hari ini Episode 275 Jumat 17 Desember 2021, Radha Gagalkan Pernikahan Pari dan Zigar
Jagdish yang mendengar apa yang dikatakan Lausing malah menjadi marah kepada Lausing.
Dia meminta Lausing untuk tutup mulut dan tidak ikut campur dengan kehidupannya.
Mereka mulai berdebat, sampai akhirnya Gauri datang menemui mereka, dan sempat melihat mereka berdebat dan hanya terdiam saat Gauri bertanya apa yang sedang terjadi.
Jagdish dan Gauri kemudian sampai di stasiun, mereka terlihat sedih karena akan berpisah untuk sementara waktu.
Tiba-tiba seorang anak kecil datang menawarkan bunga kepada Jagdish, dia tersenyum lalu membeli bunga tersebut dan memberikannya kepada Gauri.
Detik-detik perpisahan itu memuat Gauri meneteskan air mata, mereka berpelukan sangat erat seolah tak ingin melepaskannya.
Saat bel kereta berbunyi Jagdish dan Gauri kemudian terkejut dan melepaskan pelukannya, Gauri berjalan naik ke kereta, mereka terlihat sangat sedih dengan perpisahan itu.
Jagdish turun dari bus, Bairon kemudian memanggilnya dan berangkat pulang, sementara Anandi terlihat di kamarnya bersiap-siap menyambut kedatangannya, Anandhi yang memakai sindor tetapi terlihat sedih.
Terlintas di pikiran Anandhi ketika berdebat bersama Jagdish saat di Mumbai, ia tak bisa melupakan kejadian itu ketika Jagdish tak mengakuinya sebagai istri di depan teman-temannya.
Kaliani dan keluarga lainnya berkumpul di aula dan bersiap untuk menyambut kedatangan Jagdish, ia sempat memuji Jagdish bahwa tak ada yang seperti dia di desa.
Di mata keluarga, Jagdish adalah sosok rendah hati, pergi belajar menjadi dokter tetapi tetap mencintai istrinya, semua keluarga tersenyum mendengarnya.
Anandi yang terlihat cemas dan tak bersemangat membuat Gehana dan Sumitra memberikan kode agar ia ikut tersenyum meskipun dalam keadaan terpaksa.
Sampai di rumah, Jagdish kemudian masuk bersama Bairon, Sumitra meminta Anandi untuk segera melakukan arti, dia berjalan menyambut Jagdish dan memberikan tanda di keningnya.
Kaliani kemudian meminta Anandi untuk menyuapinya manisan dan Jagdish terlihat tersenyum sementara Anandi terlihat sedih.
Jagdish memberikan salam dan kemudian menyentuh kaki Kaliani dan semua keluarga lainnya, mereka terlihat sangat bahagia namun Anandi semakin sedih dan murung.***