WARTA LOMBOK - Sinopsis Gopi episode kali ini, Ahem tengah berbicara dengan pengacara Meera yang akan mendampinginya menyelesaikan permasalahan.
Meera mendapatkan hukuman setelah ia divonis telah membunuh suaminya Dharam.
Ahem meminta pengacara Meera agar memberikan penyaksian kepada anaknya dengan sebaik-baiknya.
Meera kemudian turun dari mobil pick up polisi dan baru saja keluar dari sel tahanannya.
Melihat hal itu, Ahem dan semua keluarga terlihat haru saat melihat anaknya dikawal oleh polisi.
Ahem terlihat meneteskan air mata, Jigar yang juga terbawa suasana akhirnya memeluk Meera dengan perasaan sedih.
Semua anggota keluarga Modi mencoba memberikan semangat kepada Meera untuk membuatnya tabah atas permasalahannya.
Melihat semua anggota keluarga antusias memberikannya semangat, membuat perasaan Meera yakin bisa menyelesaikan masalahnya dengan tenang.
Beberapa saat kemudian, polisi meminta Meera untuk masuk ke ruang pengadilan untuk menjalani proses persidangan.
Melihat anaknya akan dibawa oleh polisi lagi, Ahem berjanji akan membebaskannya dari hukumannya.
"Aku akan segera mendapatkan bukti bahwa kamu tidak bersalah," ujar Ahem kepada Meera memberikannya semangat.
Di dalam ruang persidangan, Meera mulai khawatir dengan hukuman yang akan ia dapatkan dari hakim setelah semua kejahatan yang ia lakukan.
Saat itu, jaksa penuntut meminta kepada hakim untuk memberikan hukuman kepada Meera dengan seadil-adilnya dan seberat-beratnya.
Bahkan jaksa penuntut meminta kepada hakim untuk menjatuhkan hukuman mati kepada Meera karena itulah hukuman yang setimpal baginya.
Mendengar hal itu, Ahem dan Jigar merasa geram dan sangat marah, hingga tidak bisa menahan emosi kala itu.
Baca Juga: Sinopsis Gopi: Detik-detik Menegangkan Gopi Selamatkan Kokila, Kejahatan Premlata Terbongkar
Pengacara Meera tak tinggal diam, ia mencoba memberikan penyaksiannya untuk meringankan keinginan jaksa penuntut.
Sementara jaksa penuntut tetap bersikukuh dengan tetap memberikan Meera hukuman mati.
Ahem yang geram dengan jaksa penuntut itu terlihat kehilangan kesabarannya lalu berdiri dan meminta kepada hakim agar ia dikeluarkan.
Tak hanya itu, Ahem yang benar-benar tak tahan dengan emosinya langsung mencekik leher jaksa penuntut itu hingga tersungkur.
Melihat kejadian itu, pihak keamanan langsung mengamankan Ahem yang tidak bisa mengontrol amarahnya. Namun hakim akhirnya menjatuhkan hukuman mati kepada Meera.
Mendengar vonis hakim, Ahem benar-benar terkejut dan tak menyangka dengan semua keputusan pengadilan.
Akankah Meera akan benar-benar menerima hukuman mati dari hakim?.***