Network
WARTA LOMBOK – Episode kali ini menceritakan tentang Rathore yang geram terhadap anaknya Ambika kemudian mencebloskannya ke penjara.
Hari eksekusi Meethi dengan hukuman gantung telah tiba, tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan Meethi selain menemukan keberadaan Ambika.
Rathore, Mukta, Akash dan Wisnu mengejar Mukta hingga dalam hutan, mereka berhasil menemukan keberadaannya namun gubuk tua tempat Ambika bersembunyi justru terbakar api.
Baca Juga: Terapkan WFH Karena Pandemi, Berikut Bahaya WFH dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Rathore dan semuanya melihat api hampir membakar habis rumah tua tersebut. Rathore sadar bahwa jalan satu-satunya menyelamatkan Meethi adalah dengan cara menyelamatkan Ambika.
Rathore bergegas masuk melawan api dan mencari Ambika, ia berhasil membawa Ambika keluar. Ambika yang tertangkap basa kemudian dibekuk oleh polisi.
Ambika yang licik meminta untuk memeluk adiknya Mukta, Mukta mendekat dan memeluk Ambika. Ambika yang memiliki niat licik kemudian menarik pistol dari polisi dan mengarahkannya pada kepala Mukta.
Baca Juga: Istri Rathore Uttaran Tidak Kalah Cantik Dengan Tapasya, Berikut Potretnya
Semua orang panik, Akash dan Wisnu mencoba mendekat namun Ambika justru semakin menyakiti Mukta. Rathore murka dan membentak Ambika namun Ambika tidak bergeming sedikitpun.
Akash berhasil mengelabui Ambika dan menyergap pistol ditangannya namun pistol tersebut justru menembak ke arah Wisnu dan melukai telinganya.
Mukta menjerit sedih dan Rathore membekuk Ambika menyerahkannya ke polisi.
Di kantor polisi Rathore nampak berbicara dengan Ambika dari balik jeruji besi.
Baca Juga: Potret Cantik Pemeran Ichcha Cilik Uttaran Sparsh Khanchandani, Berikut Penampilan Terkininya
Rathore sangat marah menerima kenyataan bahwa darah dagingnya merupakan seorang yang berhati busuk.
“Apa yang kau dapatkan dengan bersikap seperti ini Ambika, aku tidak bisa menerima kau memiliki darah daging seorang Rathore,” ucap Rathore murka.
Ambika tersenyum sinis, ia justru berharap tidak memiliki seorang ayah yang menjebloskannya dalam penjara.
Baca Juga: Sinopsis Uttaran: Tapasya Menampar Polisi karena Melarangnya Menemui Meethi
“Aku tidak pernah menginginkan seorang ayah yang tidak berguna sepertimu tuan Rathore,” kata Ambika.
“Kau dibutakan dengan cintamu pada Akash sehingga kau lupa dengan adabmu, sunggu jik aku bisa memilih lebih baik kau ikut bersama Malvika yang telah tiada,” lanjut Rathore.
“Bahkan jika kau hidup lebih baik aku memilih untuk tidak pernah bertemu denganmu Ambika,” tegas Rathore dan pergi meninggalkannya.
Sanskran datang menemui Ambika, ia menangis menatap Ambika dan mengaku sakit hati telah dibohongi Ambika.
Baca Juga: Sinopsis Gopi ANTV: Kokila Meninggal Dunia Bertepatan dengan Gopi Melahirkan di Tengah Gurun
“Aku memiliki mimpi besar bersamamu, namun kau dengan sangat tega telah menghancurkan semuanya, kenapa kau permainkan aku dan berpura-pura hamil?” bentak Sanskran dengan emosi.
Ambika hanya tersenyum melihat Sanskran menangis di hadapannya.
“Bahkan pelayan di rumahmu jauh lebih berharga dibanding dirimu, bagaimana mungkin aku bisa menerimamu,” kata Ambika.
Sanskran menangisi nasibnya yang telah mencintai Ambika sangat dalam.***
