Digu saat itu tidak melawan sama sekali dia terus dihajar oleh Nana, kini Nana menodongkan senjata pada kepala Digu dia mengatakan hari ini di hadapan mu aku akan menembak satu persatu keluarga mu itu, bersiaplah hari ini pada peringatan kematian Sri Rampatil dan aku akan segera melenyapkan semua keluarganya.
Digu kemudian memohon kepada Nana dia mengatakan kenapa kau ingin melenyapkan orang yang tidak bersalah? Akulah penjahatnya dan apapun yang terjadi itu atas perbuatan ku dan sekarang lenyapkan aku saja.
Nana mengatakan aku pasti akan melenyapkan mu, aku akan melenyapkan mu disini tetapi disaat kau menikam ku kau akan di hukum karena itu di hadapan Patilwadi, Digu akan menggosok hidung mu disini, ayo anakku gosokan hidung mu.
Nakusha saat itu berteriak tidak Digu, Bajirao juga mengatakan jiangan lakukan itu, digu kemudian berlutut dan dia mulai menggosokkan hidungnya ke lantai, Bajirao dan Nakusha pun tidak mau melihatnya.
Terlihat semua orang yang tidak berdaya, Aiyi Sahib kemudian menangis dia menakutkan kedua tangannya, dia mengatakan tuan Nana kumohon maafkan dia, kumohon tinggalkan dia jika kau ingin melenyapkan seseorang lenyapkan saja aku.
Nana kemudian mengatakan iya nyonya, kau adalah nyonya besar Patilwadi dia tertawa dan dia mengejeknya dan mengatakan Dewa memberkati, nyonya sepertinya mulai sangat mencintai Digu, ayolah aku juga akan memenuhi semua keinginanmu.***