WARTA LOMBOK - Dalam sebuah studi pada bulan Januari 2021 yang diterbitkan oleh Firma Riset Pasar Ipsos, Malaysia menjadi yang teratas secara global untuk kemungkinan tertinggi melaporkan penurunan berat badan selama pandemi COVID-19.
Dalam penelitian itu, dilakukan dengan meliputi 22.008 orang di 30 negara, yang berfokus pada dampak dari COVID-19 pada pilihan kesehatan terkait makanan.
Negara yang disurvei meliputi Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Kanada, Chili, China, Prancis, Jerman, Inggris Raya, Hong Kong, Hongaria, India, Israel, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Peru, Polandia, Rusia , Arab Saudi, Singapura, Afrika Selatan, Swedia, Turki, dan AS.
Orang-orang yang disurvei mulai dari berusia antara 16 dan 74 tahun.
Jadi dengan pemikiran tersebut, penting untuk dicatat bahwa hanya dua negara Asia Tenggara yang menjadi bagian dari studi yakni Malaysia dan Singapura.
Namun negara-negara tetangga juga termasuk, seperti China, Hongkong, India, dan Jepang.
Secara global, sekitar 75 persen orang dewasa melaporkan perubahan nyata pada berat badan, olahraga, konsumsi alkohol, dan atau merokok sejak pandemi dimulai.
Mayoritas negara dalam studi tersebut melaporkan kenaikan berat badan, dengan pengecualian yang menarik dari Malaysia, Hong Kong, dan China, yang paling kecil kemungkinannya untuk melaporkan kenaikan.