Taliban Buru Semua Warga Afghanistan yang Berhubungan dengan AS dan Inggris

- 20 Agustus 2021, 18:27 WIB
Anggota pasukan Taliban duduk di sebuah pos pemeriksaan di Kabul, Afghanistan 17 Agustus 2021.
Anggota pasukan Taliban duduk di sebuah pos pemeriksaan di Kabul, Afghanistan 17 Agustus 2021. /REUTERS/Stringer

WARTA LOMBOK - Taliban telah melacak warga Afghanistan yang bekerja dengan pemerintah sebelumnya, AS, atau anggota NATO lainnya, menurut laporan rahasia kepada PBB dari dinas intelijen Norwegia.

Temuannya menunjukkan kontras dengan janji Taliban awal pekan ini bahwa mereka akan memberikan amnesti kepada mereka yang bekerja sama dengan musuh lamanya. 

Dikatakan, kelompok Islam garis keras itu sekarang menyimpan daftar prioritas warga Afghanistan untuk ditangkap dan mengumpulkan informasi intelijen tentang nomor telepon dan keluarga mereka.

 Baca Juga: Rusia Alami Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Eropa

Baca Juga: Dokter Palsu Kagetkan Pihak Rumah Sakit di Sydney Australia Usai Delapan Bulan Bekerja

“Taliban mengintensifkan perburuan semua individu dan kolaborator dengan rezim sebelumnya, dan jika tidak berhasil, menargetkan dan menangkap keluarga dan menghukum mereka sesuai dengan interpretasi mereka sendiri terhadap hukum Syariah. Terutama yang berisiko adalah individu di posisi sentral di militer, polisi, dan unit investigasi," bunyi pernyataan tersebut.

Laporan tersebut mencakup surat tertulis dari Taliban yang memanggil seorang warga negara Afghanistan yang bekerja dalam kontra-terorisme untuk pemerintah Afghanistan sebelumnya. 

Pria itu didekati di apartemennya pada hari Selasa oleh sekelompok pria yang diyakini sebagai Taliban, yang mengatakan mereka ingin menahannya untuk diinterogasi, menurut laporan tersebut.

"Anda bekerja erat dengan pasukan Amerika dan Inggris untuk menargetkan Mujahidin," bunyi surat dalam bahasa Pashto.

"Kami juga diberitahu bahwa Anda telah melakukan perjalanan ke Inggris yang menunjukkan bahwa Anda memiliki hubungan yang sangat baik dengan Amerika dan Inggris."

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x