WARTA LOMBOK - Minyak makan merah merupakan salah satu kebutuhan pokok baru yang telah diresmikan oleh pemerintah, pada Kamis, 14 Maret 2024 lalu.
Minyak makan merah ini belakangan telah menarik perhatian masyarakat untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari. Bahkan, minyak makan merah ini dianggap menjadi sebuah alternatif minyak goreng lantaran harganya yang murah dan diklaim sehat oleh pemerintah.
Akan tetapi, minyak makan merah atau yang juga disebut minyak sawit merah ini ternyata masih cukup diragukan oleh sebagian masyarakat. Minimnya informasi tentu menjadi landasan mengapa sebagian masyarakat masih ragu-ragu untuk menggunakan minyak makan merah sebagai alternatif.
Dilansir Warta Lombok dari postingan akun Instagram @pikiranrakyat pada Minggu, 17 Maret 2024. Berikut ini akan dipaparkan kelebihan dan kekurangan minyak makan merah dibandingkan minyak goreng lain yang biasa digunakan oleh masyarakat.
Pengertian Minyak Makan Merah
Sebelum mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan minyak makan merah dibandingkan dengan minyak goreng yang biasanya, perlu untuk diketahui terlebih dahulu apa itu minyak makan merah.
Menurut Dr. Ir. Tungkot Sipayung, minyak makan merah (minyak sawit merah) adalah jenis minyak nabati yang berasal dari buah sawit merah (Elaeis guineensis).
Buah sawit merah yang tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia, Malaysia, dan Afrika, menjadikan minyak goreng satu ini menjadi berwarna merah yang khas karena kandungan karotenoid yang tinggi.