Taliban Menang, Said Aqil Siroj Ajak Masyarakat Indonesia Waspada dan Rapatkan Barisan

- 21 Agustus 2021, 19:23 WIB
Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj menanggapi kemenangan Taliban di Afghanistan dengan keselamatan Indonesia.
Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj menanggapi kemenangan Taliban di Afghanistan dengan keselamatan Indonesia. /nu.or.id

WARTA LOMBOK - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyebut kemenangan Taliban mengalahkan pemerintah Afghanistan akan berdampak kepada Indonesia.

Hal tersebut dikatakan saat Haul Syuhada Kemerdekaan Republik Indonesia dalam rangka memperingati HUT Ke-76 Kemerdekaan RI yang digelar secara daring pada Kamis malam, 19 Agustus 2021.

"Allah telah menolong dan memberi kemenangan pada gerakan Islam Taliban. Hal itu menjadi justifikasi perjuangan mereka," ujar KH Said Aqil Siroj.

Baca Juga: Jelang Hari Kemerdekaan, Korps Marinir AL Lakukan Napak Tilas Hingga Ziarah Makam Pahlawan

Baca Juga: Kemenag Membuka Seleksi Calon Imam Masjid untuk Ditugaskan di UEA

Said Aqil Siroj menambahkan bahwa kemenangan Taliban di Afghanistan harus dijadikan sebagai momentum bersatunya seuruh komponen bangsa.

“Oleh karena itu kita harus waspada. NU, TNI, Polri, semua komponen bangsa ini harus semakin bersatu, semakin merapatkan barisan,” himbau Kiai Said. 

Alumnus Universitas Ummul Qura Makkah itu juga memberi semangat agar tak lelah dan takut dalam membela Tanah Air dengan mengutip sebuah hadits yang artinya:

"Barangsiapa mati demi membela negaranya, mati syahid. Barangsiapa berkhianat terhadap negaranya boleh dibunuh, boleh, halal darahnya."

Kiai kelahiran 3 Juli 1953 itu juga mengutip kitab suci Al Quran Surat Al-Ahzab Ayat 60:

"Orang-orang yang bikin gaduh di Madinah, usir Muhammad. Jangan beri kesempatan hidup di Madinah bersama kamu. Jangan menjadi tetanggamu,” tegasnya menginterpretasikan.

Dalam kesempatan itu, kiai yang sering menggelorakan “hubbul wathan minal īman” itu juga mengajak semua pihak untuk terus mengawal dan menjaga keselamatan Indonesia.

Baca Juga: Porang, Komoditas Andalan Baru Indonesia Bernilai Ekspor Tinggi

Baca Juga: TNI Resmi Menghentikan 'Tes Keperawanan' Pelamar Taruna Wanita

Bukan hanya secara geografis, yaitu menjaga batas negara, tetapi juga keselamatan budaya, akhlak, dan moralnya.

“Silakan sekolah di Arab, tapi pulang bawa ilmu, jangan bawa budaya Arab. Begitu pula yang sekolah di Amerika, Eropa, Australia, Jepang, Korea, silakan. Pulang bawa teknologi, jangan bawa budaya Barat,” pintanya.

Ia mengingatkan, jangan mentang-mentang keluaran Barat atau Amerika, kemudian ke sana ke mari membawa pacar, minum wiski di pinggir jalan. Menurutnya, tidak pantas orang Indonesia seperti itu.

“Budaya kita lebih mulia, lebih unggul daripada budaya luar negeri baik Arab, Eropa maupun Amerika,” aku kiai yang pernah 13 tahun lebih tinggal di Arab itu.***

 

Editor: Herry Iswandi

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x