WARTA LOMBOK - Pemerintah China mengatakan informasi yang dikumpulkan melalui mobil listrik dapat menjadi ancaman bagi keamanan nasional.
Melarang penggunaan mobil listrik Tesla oleh pejabat militer dan pemerintah di US Wall Street Journal ( WSJ ).
WSJ menganalisis bahwa ketika AS sepenuhnya melarang penggunaan peralatan Huawei, perusahaan peralatan telepon seluler terbesar di China, untuk bisnis komunikasi seluler ( 5G ) generasi berikutnya.
Baca Juga: Pemerintah Membuka 1,3 Juta Formasi Untuk PNS dan PPPK di Bulan April 2021
Dikutip wartalombok.com dari naver.com. China juga sebagian melarang penggunaan kendaraan listrik Tesla sebagai pembalasan.
Kamera Tesla terus dioperasikan, memungkinkan Anda memperoleh berbagai informasi, seperti kapan, di mana, dan bagaimana kendaraan itu digunakan.
Secara khusus, informasi ponsel dapat bocor karena ponsel disinkronkan dengan kendaraan.
Kendaraan Tesla dilengkapi dengan 8 kamera surround, 12 sensor ultrasonik, dan radar untuk sistem kendali otomatis.
Secara khusus, otoritas China percaya bahwa Tesla mengumpulkan berbagai informasi melalui kendaraan listrik yang dijual di pasar untuk penyelesaian kendaraan otonom, dan dalam prosesnya, informasi sensitif terkait keamanan nasional juga dapat bocor.