WARTA LOMBOK - Jika Anda hobi menyelam, Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki aneka hewan laut dan beragam spesies terumbu karang yang berkali lipat lebih banyak dari spot diving terkenal seperti Laut Merah dan Karibia.
Sayangnya kurangnya sarana transportasi untuk mengakses area ini masih menjadi kendala bagi perkembangan sektor pariwisata Wakatobi.
Wakatobi diresmikan menjadi Taman Nasional tahun 1996 dengan prioritas tertinggi untuk konservasi laut Indonesia.
Baca Juga: Terdapat Perbedaan Data Dengan Kemensos , KPK Bahas Hasil Audit Program Bansos Covid-19 DKI Jakarta
Tak heran 97 persen wilayah Wakatobi adalah perairan dimana tersebar tak kurang dari 100 titik penyelaman dengan daya tariknya masing-masing sebagaimana dikutip wartalombok.com dari dephub.go.id.
Jika Anda mengunjungi Pulau Tomia, Anda dapat menyelam di sejumlah titik misalnya Teluk Maya Tanjung Lintea, Fan 36 East, dan lainnya.
Sementara itu di Binongko ada sembilan titik utama seperti Cowodive, Koko dive 5, Kentioledive, dan lainnya.
Begitu populernya Wakatobi hingga para turis asing dari berbagai penjuru dunia antre antara 6 bulan hingga setahun lamanya demi melihat sendiri kekayaan alam Wakatobi selama satu pekan. Pengunjung terbanyak di tahun 2010 berasal dari Belanda dan Inggris.
Baca Juga: Film Korea Episode Spesial Kingdom: Ashin of the North Akan Tayang Pada Juli 2021