WARTA LOMBOK - Tulisan ini langsung ditulis oleh owner Kupi Merdeka Sembalun, Lalu Kholid Karyadi, Ia merenungkan kembali perjalanan dan perjuangannya dalam membangunkan harapan dan semangatnya di sebuah perbukitan yang tidak produktif tersebut.
Berikut ulasan sang owner yang selalu tampil dengan senyum penuh semangat tersebut.
Judul ini mungkin lebih tepatnya perjalan Kebon Kupi Sembalun, tak terasa hampir 5 tahun perjalan ini dimulai, foto pertama mungkin terlihat tak berhubungan dengan kopi, tapi ini adalah kunjungan pertama kali bersama Sri Mandalike ke sembalun, dan ini pertama kalinya istri saya kesembalun, dari sinilah cerita dimulai, sebuah keinginan untuk suatu saat memiliki sebidang tanah tanah di Sembalun.
Baca Juga: Kembali ke Manchester United, Ronaldo Tulis Pesan Mengharukan untuk Juventus
Baca Juga: Program Beasiswa NTB Buka Kesempatan Putra Putri Daerah Studi ke Luar Negeri
Foto kedua mungkin juga terlihat tidak berhubungan dengan dunia kopi, tapi foto inilah yang membuat saya memastikan diri untuk menanam kopi di Sembalun, bang Willie Sembiring (beliau seorang master dalam dunia kopi; sering menjadi pembicara Nasional maupun Internasional) sudah keliling benua dari Asia, Eropa hingga Amerika.
Dalam kunjungan setengah hari ke Sembalun (itupun diculik tanpa rencana, ditengah liburan beliau bersama keluarga; maaf bang????) bang willie sempat berkeliling melihat pohon2 kopi purba di sembalun, mendengar cerita masyarakat ttg Belanda dan Jepang dimasa penjajahan yg sangat menginginkan kopi sembalun sampai dengan berdirinya bangunan *Pesangrahan Puri Rinjani* di era Kolonial Belanda dan berdirinya PAL JEPANG dan GOA JEPANG di Sembalun, dijaman masuknya Jepang ke Indonesia.
Cerita diatas yang membuat beliau terkejut suprise.
"Wowwwww . . . . . Di Sembalun ada JEJAK KOPI INDONESIA," ungkap Bang Willie