Setelah PON XXI Aceh-Sumut usai, baru pihaknya secara maraton juga persiapkan Poprov NTB 2026, sehingga atlet yang tidak masuk Pelatda juga telah bersiap melakukan program latihan rutin.
"Ya kami siapkan juga selain yang ikut Pelatda yang di luar Pelatda terus dilakukan program latihan," jelas Kadis Dikpora Lobar itu.
Baca Juga: Southgate: Jika Inggris Tidak Menang, Saya Bisa Mengundurkan Diri!
Arbain juga tetap optimis dalam menatap PON XXI Aceh-Sumut dan Porprov NTB 2026, di mana sejumlah Cabor yang menjadi andalan Lobar yang selalu mendulang medali seperti Panahan, Renang, Atletik, Karate, Muaythai, dan Pencak Silat diharapkan dapat mengikuti banyak nomor pertandingan.
Akan tetapi di satu sisi, kondisi di Lobar banyak nomor yang diperlombakan namun terkadang atletnya yang tidak ada.
"Cabor yang banyak nomor perlombaannya bisa dikatakan minim sekali itu atlet yang mengikuti," ujar Arbain.
Terdapat 30 nomor pada Cabor-Cabor tersebut. Namun, pria yang juga menjadi Arsitek FS Lobar itu merinci bahwa minimnya dukungan sumber daya dana dari Pemerintah Daerah (Pemda) menjadi tantangan tersendiri untuk membiayai operasional Cabor-Cabor.
Alhasil, banyak dari atlet harus merogoh kocek sendiri untuk mengikuti event-event berskala nasional dan internasional.
"Ya kami sampaikan keterbatasan dana menjadi persoalan dalam pembinaan atlet kita saat ini," ungkap Kadis Arbain.