WARTA LOMBOK - Sinopsis Balika Vadhu episode kali ini, setelah si pengantar surat itu pergi, Gangga mulai membuka dan membaca surat itu.
Gangga mengatakan.
"Ini surat panggilan dari pengadilan," kata Gangga.
Koyal bertanya kepada Gangga.
"Apa isinya," kata Koyal.
Gangga menjawab pertanyaan Koyal.
"Mereka ingin aku hadir di pengadilan Udaipur besok. Aku istri Pak Dokter jadi, mereka akan bertanya padaku," kata Gangga.
Koyal mengatakan kepada Gangga.
"Tapi mengapa harus kamu, ini tidak benar," kata Koyal.
Gangga mengatakan kepada Koyal.
"Tidak Koyal, aku merasa Dewi telah mendengarkan doaku, aku telah putus asa untuk membantu dokter dan kini Dewi memberiku kesempatan ini. Mungkin dengan penjelasan dariku pak dokter akan semakin kuat, aku akan pergi ke pengadilan untuk membantu suamiku," kata Gangga.
Sementara itu, keluarga Sekar sedang duduk bersama-sama, Anandhi terlihat sedang membersihkan piring lalu bel pintu berbunyi.
Shiv hendak pergi untuk melihat siapa yang datang, Irawati mengatakan.
Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu, Anandi Masih Mencintai Jagdish? Lebih Membelanya Dibanding Shiv di Pengadilan
"Biar aku yang melihatnya," kata Irawati.
Irawati pergi dan melihat pengantar surat yang memberinya surat untuk Anandhi, Irawati melihat nama Anandhi.
Irawati mengatakan.
"Ini surat untuk Anandhi," kata Irawati.
Anandhi pergi menghampirinya, sementara Shiv sudah mengetahui isi surat itu. Anandhi mengambil suratnya dan Irawati melihatnya dengan marah, Dhadu bertanya
"Surat apa itu?," kata Dhadu.
Irawati menjawab pertanyaan Dhadu.
"Itu surat panggilan dari pengadilan," kata Irawati.
Dhadu, Alok, dan Minu bingung dan mereka saling memandang. Anandhi membuka surat itu dan membacanya sambil terkejut, Irawati mengatakan.
"Beritahu kami apa isi surat itu," kata Irawati.
Anandhi menjawab pertanyaan Irawati.
"Aku diminta untuk hadir di pengadilan," kata Anandhi.
Dhadu bertanya kepada Anandhi.
"Tetapi untuk apa?," kata Dhadu.
Anandhi menjawab pertanyaan Dhadu.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Olahan Ayam Goreng Mentega, Masakan yang Masuk Pada Masa Kolonial Belanda
"Aku diminta sebagai saksi sebagai istri pertama Jagdish," kata Anandhi.
Semua orang terkejut kecuali Shiv.
Irawati mengatakan kepada Anandhi.
"Jadi kau akan berbicara mendukung Jagdish atau melawan dia, jika kau pendukungnya berarti kau telah menghianati keluargamu," kata Irawati.
Anandhi sangat terkejut mendengar itu, dan disaat itu Bhairon datang ke sana.
Semua orang sangat terkejut melihat Bhairon datang, Bhairon saat itu berkata.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Ayam Pop, Masakan Khas Rumah Makan Padang
"Aku minta maaf kepada kalian karena aku datang dengan tiba-tiba. Saat ini aku tahu di antara kalian tidak ada yang ingin berbicara tentang Jagdish.Tetapi aku adalah seorang ayah itulah mengapa aku mau bertanya pada kalian," kata Bhairon.
Bhairon kini melipat tangannya, Anandhi saat itu menangis melihatnya, sementara Irawati dan Alok marah pada Bhairon.
Minu saat itu memahami Bhairon, Anandhi menangis dengan sangat sedih, Bhairon berkata.
Baca Juga: Coba Cara Berikut Ini, Untuk Mendeteksi Resiko Penyakit Jantung
"Aku merasa sangat sedih untuk Sanchi, tetapi aku pikir masalah keluarga ini dapat didiskusikan secara pribadi, Alih-alih menyeret masalah ini ke pengadilan. Kita dapat duduk dan membicarakannya karena aku tahu semua orang di sini cukup bijaksana," kata Bhairon.
Sanchi saat itu menyela dan mengatakan.
"Tidak ada hubungan antara 2 keluarga, lalu kehormatan keluarga mana yang sedang kau diskusikan," kata Sanchi.
Bhairon mencoba menenangkannya dan Sanchi mengatakan.
Baca Juga: Resep Cara Membuat Tongseng Ayam, Rasa Segar dan Pedas Menyatu di Dalamnya
"Kau berpikir dengan cara yang salah, Jagdish yang telah memutuskan hubungan ini dan aku akan menuntutnya untuk itu," kata Sanchi.
Irawati mengatakan kepada Bhairon.
"Ia, dia benar kau hanya ingin menyelam anakmu," kata Irawati.
Sanchi mengatakan.
"Semua orang tahu aku berada di rumah sakit, namun tak satu pun dari kalian menghentikan Jagdish untuk memakaikan sindoor pada Gangga," kata Sanchi.
Dhadu berkata kepada Sanchi.
"Tenanglah Sanchi, kau tidak boleh stress," kata Dhadu.
Bhairon berkata.
"Aku bisa memahami rasa sakit Sanchi," kata Bhairon.
Tetapi Shiv mencoba memahami hal ini dengan cara lain, Shiv mengatakan.
"Seandainya Anandhi berada diposisi Sanchi, jika dia mencoba bunuh diri, bagaimana perasaan anda?," kata Shiv.
Alok kemudian membawa Sanchi ke dalam, sementara Bhairon saat itu nampak tegang dan pergi dari sana. Anandhi saat itu menangis, Minu datang dan memeluk Anandhi.***