Tapasya pun berhenti dan tersenyum mendengar ucapan ayahnya, ia membalikkan badan bersiap untuk masuk.
“Aku tidak mampu membencinya karena aku sangat menyayanginya,” kata tuan Thakur.
Tuan Thakur berbalik badan dan membuka tangannya menyambut pelukan anaknya. Tapasya berlari memeluk ayahnya dan menangis melepas kerinduannya pada sang ayah.
“Kemana saja kau pergi dan membiarkan kami tersiksa karena kepergian mu,” tanya ayahnya.
Tapasya hanya menangis, ibunya datang memeluk mereka berdua. Tapasya memanggil Ichcha untuk berpelukan pada ayahnya.
Ichcha teringat saat Tapasya kecil melarangnya merebut hati ayahnya. Ichcha tersadar Tapasya telah berubah. Ichcha berlari memeluk ayahnya dan mereka sangat bahagia.
Sementara itu di kediaman keluarga Veer, istri Veer Amela tengah memasukkan pakaiannya ke dalam koper dan hendak pergi meninggalkan Veer yang telah sadar dari amnesia.
Guvanti bersedih melihat Amela yang harus pergi, Avanti memintanya jangan pergi namun Amela merasa ia tidak dibutuhkan lagi. Bersambung.***