Keesokan paginya, Anandhi masih terdiam di dalam kamar ia telat keluar karena suasana hatinya masih marah pada keluarganya.
Nenek Kalyani mengetuk pintu Anandhi, Anandhi terdiam tanpa menyahuti panggilan nenek Kalyani.
Nenek Kalyani menangis dari balik pintu, ia melipat tangannya memohon maaf pada Anandhi, namun Anandhi masih diam membisu dari tempat tidurnya.
“Anandhi, aku mohon maaf nak, tolong maafkan nenekmu ini, aku terlalu sayang padamu dan menginginkan pernikahanmu, dengan Shiv karena ku liat dia anank yang baik,” ucap Kalyani penuh penyesalan.
Baca Juga: Permainan Masa Kanak-Kanak, 'Perang Bantal' Resmi Menjadi Olahraga Tarung Profesional
“Anandhi, aku berjanji tidak akan menanyakan mu atau menyuruhmu menikah dengan siapapun sampai kau memutuskan sendiri untuk menikah dengan lelaki pilihanmu sendiri, ini janji nenekmu nak,” bujuk Kalyani.
Anandhi bangun dan membuka pintu, ia memeluk neneknya sambil menangis keras.
Kalyani tersenyum dan bersumpah dalam hati akan membuatnya menikah dengan Shiv.
Di kantor gubernur, Shiv dan dewan desa menunggu kedatangan Anandhi untuk memulai rapat.