Baca Juga: SMPN 1 Aikmel Terbitkan Buku Antologi Puisi 'Membuka Cakrawala SPENEL' Hasil Karya Siswa
“Aku akan tetap bekerja bibi, tapi aku pastikan pada kalian semua pekerjaan rumahku tidak akan terganggu dengan pengabdianku untuk Jaitsar,” ucap Anandhi tanpa tersenyum.
Semua orang tersenyum dan mereka berpamitan untuk pergi karena telah larut malam, dan keluarga Shiv menyuruh Kalyani untuk bertanya pada pendeta tentang hari baik untuk melangsungkan pernikahan.
Setelah mereka pergi, Kalyani menyentuh wajah Anandhi seakan ia paham apa yang dipikirkan Anandhi, Kalyani memeluknya dan Anandhi menangis di pelukan Anandhi.
Anandhi masuk ke kamar, dan ia berdiri depan cermin, menatap cermin.
Semua kenangan masa lalunya datang dalam ingatannya dan ia merasa dipermainkan oleh takdir, Anandhi yang emosi langsung menarik kalung pemberian ibu Shiv kemudian melemparnya kelantai.
Anandhi menangis sejadi-jadinya, hatinya menentang peenikahannya dengan Shiv namun apa daya semua udah ditetapkan takdir.
Shiv mencoba menelpon Anandhi dan Anandhi melempar ponselnya tak ingin mengangkat telpon dari Shiv.