Vivek pun pulang dan Sanchi bersama mertuanya membawanya pulang.
Sesampainya di halaman rumah, Sanchi terdiam mengingat bagaimana ia pergi dari rumah.
“Sanchi masuklah,” ucap mertuanya.
“Aku tidak akan masuk sebelum Vivek yang memintaku untukasuk ibu,” ucap Sanchi.
“Dia terlalu paham bagaimana caranya pulang dan pergi semaunya ibu,” kata Vivek kemudian masuk sendiri.
“Bersabarlah nak, tunggu amarahnya meredam baru kalian bisa berbicara,” ucap mertuanya.
“Tidak ibu, aku berjanji tidak akan menginjakkan rumah ini kecuali dia yang memintanya,” ucap Sanchi.
Sanchi sedih, ia memikirkan Vivek tak bahagia dengannya dan ia ingin menandatangani surat cerai tersebut agar Vivek bebas dari dirinya.