Lalu semua orang membahas persiapan untuk pertunangan Naya dengan Raka, sedangkan mereka berdua sibuk bergumam dan menganggap semua orang di rumah ini adalah musuhnya.
Kebaikan Meera dan Vidia tidaklah membuat mereka insaf. Naya malah berkata, kita harus segera menjalankan rencananya ditempat lain.
Jigar masih berada di rumah Mansi, dia marah dan mengatakan bahwa Mansi memanfaatkannya.
"Kau telah memanfaatkanku dengan memberikan uang pinjaman," kata Jigar.
Mansi tertawa dan menceritakan kepada Jigar bahwa ia sangat mengenal Ahem dengan baik.
Jigar berkata, apa yang harus ia lakukan?.
"Aku tahu Ahem telah memasang sidik jari biometrik di kantor dan kau harus mendapatkan sidik jari itu untukku. Ku ingatkan jangan sampai orang rumah tahu rencana ini," kata Mansi.
Jigar setuju akan memberikan sidik jari Ahem, lalu dia pun pergi. Mansi sudah tidak sabar untuk melihat wajah panik Gopi dan akan menyiksanya lagi.