Network
WARTA LOMBOK - Cerita masih berlanjut, setelah Shiv menorehkan Sindoor di dahi Gangga, ia kemudian mengumumkan bahwa Gangga bukanlah janda melainkan sekarang ia merupakan istrinya.
Mendengar itu Safitri berkata apa-apaan ini Shiv, Ibu mertuanya saja telah meninggalkan Gangga dan menganggapnya sebagai janda terkutuk.
Jadi biarkanlah Gangga menjadi janda seumur hidup, kemudian Safitri akan menghapus Sindoornya Gangga akan tetapi Shiv menghentikan Safitri.
Baca Juga: Sinopsis Gangga ANTV, HAMPIR! Sagar Memberikan Foto Gangga Kepada Shiv, Ketahuan Atau Nggak?
Shiv berkata Ibu salah besar jika Ibu mempercayai semua itu, Gangga adalah wanita hebat dan dia telah mengubah hidupku.
Sementara Gangga hanya berdiri kaku dan terus mengingat kejadian di saat Sagar tertembak setelah itu Shiv mendapatkan teleponan dari Inspektur dan menyuruh Shiv untuk datang ke kantor polisi.
Mendengar itu Shiv pun langsung pergi dari sana sementara Safitri berkata di dalam hati semoga saja Pratap telah menyelesaikan pekerjaannya dan tidak diketahui telah membunuh Sagar.
Di kantor polisi Shiv sangat kaget melihat Pratap berada di sana dengan kemarahan kemudian Shiv langsung menghajar Pratap dan menuduhnya telah membunuh Sagar.
Akan tetapi polisi berkata bahwa bukan Pratap pelakunya namun polisi menunjuk seorang pria yang berada di sana, melihat itu Shiv merasa bersalah telah memukul Pratap.
Sementara Pratap tersenyum jahat dan mengingat di saat dia menyogok pria itu untuk mengakui kesalahannya.
Setelah itu Pratap berpura-pura menangis dan berkata kepada Shiv bahwa ia tahu ia telah melakukan kejahatan namun ia masih peduli dengan keluarganya.
Pratap ingin mendapatkan kembali rasa cinta Shiv kepadanya karena Shiv adalah kakaknya, kemudian Pratap mengambil sepatunya dan menyuruh Shiv untuk memukulnya dengan sepatu itu
Sedangkan di rumah Shiv para ibu-ibu rempong mulai menghina Gangga dan menganggapnya sebagai janda terkutuk.
Para warga berkata bahwa dia tidak rela melihat Gangga tinggal di desa ini, sementara Gangga hanya menangis dan tidak menyangka dengan semua nasib yang telah menimpanya.***
