Datta pun kemudian melepaskan tangannya, lalu preman itu mengejek Datta sampai mendorong tubuhnya, Datta saat itu mencoba menguasai amarahnya dan membuat kesepakatan dengan preman itu.
Datta mengatakan kau bisa memukulku sebanyak 5 kali dan jika aku jatuh maka kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan, tetapi jika setuju aku tetap berdiri maka kau yang harus meninggalkan tempat ini.
Preman itu setuju dengan kesepakatan tersebut dan dia mulai memukul Datta, Datta pun mulai menahan rasa sakitnya demi janji yang telah dibuatnya untuk Nakusha, sedangkan Nakusha hanya pasrah dan dia hanya bisa menangis.
Setelah preman itu memberikan 5 pukulan dan Datta Masih berdiri tegak, preman dan semua anak buahnya pun terpaksa pergi meninggalkan kedai tersebut, sontak pemilik toko pun berterima kasih kepada Datta atas semua pengorbanan yang telah dia lakukan.
Nakusha kemudian bertanya kepada Datta, kenapa kau tidak melawan mereka? Datta menjawab kau yang telah mengatakan bahwa tidak ada gunanya melawan kekerasan dengan kekerasan, aku sudah bersumpah dan aku tidak akan pernah melanggarnya lagi.
Nakusha saat itu meneteskan air mata kebahagiaan, sedangkan dokter yang melihat semua kejadian itu dia merasa bangga.
Ketika malam tiba Nakusha sedang melakukan Puja dan dia memandang wajah Datta menggunakan saringan Puja, lalu Datta memberikan air kepada Nakusha untuk membatalkan puasanya.
Kemudian mereka duduk bersama untuk menikmati makanan dan Datta memberikan suapan pertama untuk Nakusha.***