WARTA LOMBOK - Pernikahan sesama jenis perempuan di Cianjur menciptakan kehebohan setelah penyamaran dengan nama inisial AD terbongkar.
Pemerintah desa Pakoun Cianjur dan warga setempat menelusuri identitas asli AD setelah mendengar kabar pernikahan dengan membawa uang miliaran rupiah.
Kepala Desa Pakuon, Abdullah, awalnya mendapatkan informasi tentang kabar heboh pernikahan yang dianggap mahal.
Baca Juga: Saingi ChatGpt, Ini Keunggulan dari Google Gemini
Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa pernikahan tersebut melibatkan sesama jenis perempuan. Pemerintah desa menemui keluarga AD, namun pihak laki-laki tersebut tidak dapat menunjukkan identitas diri yang valid.
Dalam proses persyaratan nikah, AD memberikan alasan-alasan yang tidak jelas terkait identitasnya, dan pihak desa menolak memproses pernikahan tersebut.
Pihak desa bahkan mengeluarkan surat keputusan terkait penolakan tersebut. Beberapa hari setelah kejadian, diketahui bahwa pernikahan telah digelar dengan resepsi yang biayanya dipinjam dari warga.
Baca Juga: Tiba Tiba Jadi Pemain Terbaik, Pembuktian Diri Harry Maguire Bersama Manchester United