WARTA LOMBOK- Steven Gerrard harus rela jadi kambing hitam dari rentetan hasil buruk yang di terima Aston Villa pada awal musim 2022/23 ini.
Setelah tekanan dari fans terus menggagu, Gerrard akhirnya resmi menyusul Thomash Touchel dan Bruno liche sebagai pelatih yang di depak dari Liga Inggir musim ini.
Steven Gerrard diberhentikan dari posisnya sebagai manager Aston Villa setelah di bantai 3-0 olah Fulham pada pertandingan pekan kemarin.
Dikutip Wartalombok.com dari kanal YouTube Starting Eleven Momen pada Senin, 24 Oktober 2022, resmi di pecat! kenapa Aston Villa tega menyingkirkan Steven Gerrard.
Pemecatan Steven Gerrard itu sudah terprediksi sejak club yang ia tangani itu mengalami rangkaian performa buruk hingga terlempat ke papan bawah klasemen Liga Inggris.
Terlebih skuad racikan mantan penggawa Liverpool itu hanya meraih 9 poin dari 11 laga awal yang dijalankan di Liga Inggris.
Namun apakah alasan itu sudah cukup untuk menyingkirkan Steven Gerrard dari kursi kepelatihan! Tentu tidak.
Problem Stevenpo Gerrard Bersama club yang bermarkas di Villa Park itu nyatanya tak sesederhana itu.
Baca Juga: Cowok Harus Sabar! Ini Peringkat Cewek Paling Sulit Didekati Berdasarkan Zodiak Mereka
Sebelum di Aston Villa Steven Gerrard sukses Bersama Ranggers,ia dating ke Ranggers sebetulnya untuk meningkatkan performa tim, menciptakan iklim yang baru dan mengembalikan kejayaan rangers yang telah lama hilang.
Namun ketika kembali ke tanah kelahirannya ceritanya menjadi lain, Gerrard datang di saat Aston Villa tengah terpuruk setelah Dins Smith tak mampu mengerek performa tim di awal musim 2021/22.
Memulai laga perdana pada akhir November Steven Gerrard memberikan kesan manis bagi para fans skuad racikannya berhasil menundukkan Brighton dengan skor 2-0, setelah kemenangan perdana itu asal villa pun seperti hidup kembali.
Baca Juga: Bagaimana Cara Setiap Zodiak Mengatasi Rasa Canggung? Taurus Paling Smart
Bahkan dari 5 pertandingan awal liga Inggris Aston villa versi Gerald hanya menelan 2 kekalahan saja, itupun ia dapat ketika melawan club-club Manchester City dan Liverpool.
Namun kegembiraan tak bertahan lama, Steven Gerrard yang sedang meraba-raba kekuatan club berusaha membongkar pasang formasi dan starting line up guna mencari susunan pemain terbaik.
Namun hal itu justru membuat anak asuhnya terseok-seok karena terus menerima hasil yang kurang memuaskan.
Gerrard hanya mampu membawa tim yang bermarkas di Villa Park itu finish di posisi ke-14 klasemen premier league musim 2021/22.
Catatan yang semakin menegaskan gagalnya dalam persentase kemenangan di musim pertamanya.
Baca Juga: Zodiak ini Dikenal Pintar Tapi Tidak Terlalu Memperhatikan Penampilan, Mungkin Anda Salah Satunya
Seperti yang dicatat Optus Sport, musim lalu Aston Villa sudah mengoleksi 13 kekalahan dari 28 laga di bawah Gerrard, persentase kemenangan Gerrard di Aston villa hanya 35%.
Catatan itu sama dengan Gary nevil ketika dipecat oleh Valencia beberapa tahun lalu, kesimpulannya kemampuan manajerial ini Gerrard ini dianggap selevel dengan nevil.
Menyambut musim 2022/23 Aston Villa mengeluarkan uang hingga 70 juta euro untuk belanja pemain baru.
Pemain termahal yang dibeli Aston Villa adalah bek tengah di Diogo Carlos yang ditebus dengan mahar 31 juta euro dari Sevilla.
Beberapa media justru meyakini bahwa jaran sebetulnya hanya menginginkan klub untuk mempermanenkan Phipihe Coutinho dari Barcelona.
Selain itu, selisih paham transfer antara manajemen dan manajer bukan hal yang baru bagi Aston Villa, sejak tahun 2010-an Aston Villa memang gak becus ngurus transfer.
Itulah Keronologi di pecatanya Steven Gerrard dari kursi kepelatihan di Asron Villa.***