Dilarang Berpuasa ! Pemain ini Rela Tinggalkan Timnas Prancis

24 Maret 2024, 14:00 WIB
Mahamadou Diawara Tinggalkan Timnas Prancis karena dilarang berpuasa /Instagram m_dwr8/

WARTA LOMBOK - Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) kembali menjadi sorotan dalam jagat sepak bola baru-baru ini setelah menerapkan aturan yang kontroversial.

Mereka memutuskan untuk melarang para pemain Muslim di Timnas Prancis, baik tingkat junior maupun senior, untuk menjalankan puasa Ramadan.

Keputusan ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan sejumlah pemain Muslim, yang merasa agama dan kepercayaan mereka tidak dihormati.

Baca Juga: Agensi Bantah Rumor Kencan Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron

Salah satu pemain yang memilih untuk meninggalkan Timnas Prancis adalah Mahamadou Diawara, yang baru berusia 20 tahun.

Diawara mengungkapkan ketidaknyamanannya terhadap aturan baru ini, didukung oleh perwakilan sejumlah pemain Prancis lainnya yang juga merasa tidak nyaman dengan keputusan tersebut.

Beberapa pemain merasa bahwa keputusan Federasi Sepak Bola Prancis tersebut tidak menghormati agama mereka dan merasa tidak dihargai sebagai individu.

Baca Juga: Heboh! Kim Sae Ron Unggah Foto Mesra Bersama Kim Soo Hyun

Meskipun ada yang memilih untuk tetap berada di tim tanpa menimbulkan keributan, Diawara memutuskan untuk meninggalkan tim demi menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang.

Presiden FFF, Philippe Dialo, membela keputusan tersebut dalam wawancara dengan harian lokal Levigaro.

Dia menyatakan bahwa aturan baru tersebut bertujuan untuk memastikan netralitas dalam tim dan memastikan bahwa agama tidak mengganggu jalannya operasional tim.

Baca Juga: Menteri Dalam Negeri: Dana Desa Menciptakan Desa Mandiri dan Sejahtera

Aturan baru ini menuntut para pemain Muslim untuk mengikuti ritme organisasi dan operasional tim seperti biasa.

Mereka dilarang untuk berpuasa saat berada di markas latihan Timnas Prancis dan diminta untuk menggantinya di luar bulan Ramadan.

Pelatih tim senior, Didier Deschamps, telah memanggil beberapa pemain Muslim untuk uji coba internasional bulan ini, antara lain Ibrahim Konate, Yusuf Fovana, Matateo Guendozi, dan Osman Dembele.

Baca Juga: Kate Middleton Didiagnosis Mengidap Kanker dan Harus Jalani Kemoterapi

FFF Melarang Pemain Berbuka Puasa saat Pertandingan
FFF Melarang Pemain Berbuka Puasa saat Pertandingan

FFF tidak hanya menerapkan aturan terkait puasa Ramadan di level Timnas, tetapi juga merilis pernyataan khusus yang melarang para pemain Muslim untuk berbuka saat pertandingan.

Keputusan ini didasarkan pada undang-undang FFF yang mengacu pada prinsip sekularisme dan netralitas, serta menganggap berbuka puasa di lapangan sebagai bentuk propaganda agama yang tidak pantas.

Meskipun demikian, tindakan ini menuai kritik karena FFF memiliki banyak pemain Muslim yang bermain di liga domestik Prancis, seperti Achraf Hakimi, Amin Harit, dan Azedine Ounahi.

Baca Juga: Gempa Bumi Gungcang Tuban, Getarannya Sampai Ke Jembatan Suramadu

Sebagian berpendapat bahwa performa pemain saat berpuasa Ramadan sering kali dipengaruhi, tetapi Karim Benzema membantah hal tersebut.

Benzema, mantan penyerang Timnas Prancis dan Real Madrid, membuktikan bahwa berpuasa tidak mengganggu performanya.

Bahkan, ia beberapa kali menjadi pahlawan kemenangan timnya, seperti saat mencetak hattrick melawan Chelsea di Liga Champions 2022.

Baca Juga: Kabar Duka, Selebgram Stevie Agnecya Meninggal Dunia

Benzema juga menunjukkan performa gemilang saat berpuasa Ramadan dengan mencetak hatrick dalam waktu singkat dalam beberapa pertandingan, termasuk melawan Barcelona di Copa del Rey.

Pencapaiannya ini membuktikan bahwa berpuasa tidak menghalangi kemampuan seorang pemain untuk bermain dengan baik.

Selain Benzema, pemain muda Manchester United, Amad Diallo, juga menunjukkan performa cemerlang meskipun berpuasa.

Baca Juga: Drama Queen of Tears” Merilis Foto Pernikahan Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won yang Seperti Dongeng

Diallo menjadi pahlawan kemenangan Manchester United atas Liverpool dengan mencetak gol di menit terakhir perempat final Piala FA.

Kesuksesan para pemain ini menunjukkan bahwa berpuasa Ramadan tidak menghalangi kemampuan mereka dalam bermain sepak bola.

Hal ini juga memperkuat argumen bahwa aturan yang melarang para pemain Muslim untuk berbuka saat pertandingan mungkin tidak tepat dan dapat membatasi kebebasan beragama mereka.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 65 Kembali Dibuka, Cek Syarat Terbarunya Disini!

Dengan demikian, penting bagi federasi sepak bola dan organisasi olahraga lainnya untuk mempertimbangkan dampak dan implikasi dari kebijakan mereka terhadap kebebasan beragama para atlet.

Mendorong inklusivitas dan penghargaan terhadap keragaman agama di dunia olahraga merupakan langkah yang penting menuju lingkungan yang lebih harmonis dan menghormati hak asasi manusia.***

Editor: SwandY

Sumber: YouTube CERITA BOLA

Tags

Terkini

Terpopuler