Timnas Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Keluar dari All England, Menpora: Menyakitkan Buat Kita Ini Tidak Adil

- 20 Maret 2021, 19:09 WIB
Menpora Zainudin Amali menanggapi insiden dipaksa keluarnya timnas bulu tangkis Indonesia di ajang All England adalah hal yang menyakitkan dan tidak adil.
Menpora Zainudin Amali menanggapi insiden dipaksa keluarnya timnas bulu tangkis Indonesia di ajang All England adalah hal yang menyakitkan dan tidak adil. /kemenpora.go.id/putra

WARTA LOMBOK - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) mendesak penyelenggara dan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk menghentikan gelaran All England Open 2021.

Hal itu buntut dari perlakuan tidak adil dan diskriminasi terhadap timnas bulu tangkis Indonesia yang dipaksa keluar dari turnamen.

Menpora Amali mengusulkan agar semua pemain yang masih bertahan dalam kompetisi itu dilakukan tes SWAB PCR COVID-19. Mengingat sebelumnya ada informasi peserta dari beberapa Negara lain yang diperbolehkan main padahal hasil tesnya positif COVID-19.

Baca Juga: Gagal Bertanding di All England 2021, Fajar Alfian Minta Jokowi Pulangkan Tim Indonesia

Baca Juga: Netizen Indonesia Beraksi, Dari Serbu Akun BWF Hingga Presiden BWF Dipaksa Mundur dari All England

“Kesepakan kita dengan bu Menlu (Retno L Marsudi) kalau alasannya terindikasi (positif COVID-19) nah mereka ini sudah ada yang campur baur di lapangan harus di tes semua dan yang paling bagus menghentikan pertandingan. Setelah semua oke baru kita mulai lagi,” usul Menpora Amali yang disampaikan dalam konferensi persnya di gedung Kemenpora, Jumat, 19 Maret 2021.

Menpora Amali menyesalkan atlet bulutangkis Indonesia diperlakukan secara tidak adil dan diskriminatif. Bahkan tim Indonesia yang sebelumnya sudah bertanding disuruh keluar dari arena dan tidak diminta untuk jalan kaki menuju hotel yang lokasinya jauh dari arena pertandingan.

“Paling menyakitkan buat kita adalah ini tidak adil, ada peserta dari tiga negara bahkan begitu di swab postif, kemudian disuruh mereka tes sendiri, dalam beberpa jam kemudian sudah negatif hasilnya. Kan kelihatan sekali sangat diskriminatif, sementara atlet kita dibiarkan terkurung (dikarantina),” ungkapnya.

Oleh karena demikian, Amali menegaskan pemerintah Indonesia harus melakukan protes keras kepada penyelenggara dan BWF. Sebab kalau tidak hal ini akan terulang kembali di ajang-ajang olahraga lainnya.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Kemenpora


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x