Berdasarkan keterangan dari Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan bahwa dari 127 orang yang tewas, dua diantaranya merupakan anggota Polri.
Sedangkan sebanyak 34 orang lainnya dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, dan sebanyak 93 orang lainnya meninggal di rumah sakit.
Kejadian naas tersebut diduga terjadi karena pihak supporter yang bertindak anarkis hingga menimbulkan kerusuhan.
Baca Juga: Presiden FIFA Ucapkan Belasungkawa Atas Tragedi Arema FC vs Persebaya
Kerusuhan semakin diperparah karena pihak kepolisian yang menyemprotkan gas air mata ke kursi penonton.
Hingga saat ini masih belum ada kejelasan terkait penyebab utama kerusuhan tersebut dan sanksi yang akan didapat pihak PSSI.
Dengan banyaknya media internasional yang menyoroti tragedi Kanjuruhan, tragedi ini berhasil mencatat sejarah buruk dalam dunia persepakbolaan Indonesia.***