Network
WARTA LOMBOK - Saat mendengar kata kota terhormat, mungkin yang muncul di benak sebagian orang adalah kota yang maju, makmur, adil dan sejahtera.
Benarkah itu yang dimaksud dengan kota terhormat menurut Plato?
Ternyata berbanding terbalik dari prediksi, menurut filsuf dan matematikawan Yunani ini, ada standar lain dari definisi kota terhormat.
Dikutip wartalombok.com dalam Buku Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia, pada 20 Juli 2022, inilah kota terhormat menurut Plato.
Baca Juga: Penuh Perjuangan, Inilah Titik Tolak Dakwah Rasullullah, yang Perlu Ketahui
Ada teori Plato tentang sebuah kota yang terhormat (berdaulat). Dia berpendapat, kota yang berdaulat terdiri dari para ahli filsafat, bala tentara, peringkat ketiga adalah pekerja dan petani.
Filsafat ini dijadikan satu- satunya hukum dan peringkat yang seterusnya tidak masuk dalam tatanan
mereka. Peringkat kedua adalah tentara, dimana Plato telah meletakkan
undang-undang yang sangat keras (membunuh), menghilangkan rasa
kepribadian individu sama sekali.
Sebab, tak ada dari kalangan prajurit yang
mempunyai hak kepemilikan, tak punya hak membentuk keluarga, tak boleh
beristri dan punya anak. Mereka menjadikan wanita sebagai milik bersama di antara seluruh para tentara.
Anak-anak yang lahir dari para perempuan
tersebut tidak diketahui bapaknya. Mereka dianggap anak-anak negara.
