Dalam sambutannya, Jumarim menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan mahasiswa agar di era globalisasi ini mereka mampu bersikap lebih moderat dan tidak mudah terprovokasi oleh sosial media yang akan merusak tatanan kedamaian.
“Sekarang, kita hidup di zaman globalisasi, perkembangan tekhnologi sangat pesat, informasi yang beredar pun harus diperhatikan dan dianalisa terlebih dahulu, supaya tidak terjadi konflik-konflik yang akan merusak tatanan,” ujar Jumarim.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag selaku Keynote Speaker yang juga Rektor UIN Mataram menegaskan bahwa kampus memiliki otoritas terhadap pengayaan moderasi beragama.
“Kampus memiliki otoritas untuk berbicara tentang keagamaan, makanya pengayaan literasi tentang Moderasi Beragama ini harus dituntaskan,” ucap Masnun.
Baca Juga: 5 Bintang TV India yang Dikatakan Beruntung karena Lahir di Bulan Kasih Sayang Februari
Lebih lanjut, Masnun juga menjelaskan bahwa moderasi beragama merupakan bentuk dari sikap toleransi terhadap keberagaman agama.
“Dalam bahasa PAI nya, moderasi ini disebut wasathiyah yang berarti sikap tengah. Tidak ekstrim kiri dan tidak ekstrim kanan. Saling menghargai dan toleran terhadap perbedaan merupakan bentuk tengah ataupun moderat dalam beragama,” kata Masnun.***