WARTA LOMBOK - Nama Labuhan Haji berasal dari Pelabuhan Haji sejak digunakan sebagai pelabuhan jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci.
Seiring waktu Pelabuhan Haji yang terletak di kabupaten Lombok Timur ini berubah menjadi Labuhan Haji yang dikenal hingga saat ini.
Menurut dokter Jamaludin yang mengutip Lalu Wacana dalam buku sejarah sosial 'Islam di Lombok di tahun 1740 sampai dengan tahun 1935' mencoba menemukan asal usul Labuhan Haji.
Labuhan Haji sudah ada sejak jaman Islam Selaparang pada abad ke 16 Masehi, namun belum bernama Labuhan Haji melainkan disebut Sisik.
Kedudukan Labuhan Haji pada masa Islam Selaparang adalah sebagai pelabuhan tempat melakukan transaksi perdagangan dengan pedagang dari luar Lombok.
Ketika kekuasaan Islam Selaparang mulai pudar sekitar tahun 1740, Labuhan Haji menjadi pelabuhan yang berada di bawah pengawasan kerajaan Karangasem Bali.
Hingga kemudian pada sekitar 1830 Labuhan Haji dikendalikan oleh kerajaan Mataram Lombok bernama Jero Abdullah.
Pada sekitar tahun 1870 pelabuhan di Lombok Timur ini disebut Subandar Labuhan Haji.