India Larang 43 Aplikasi Tiongkok, Total Ada 200 Aplikasi Termasuk TikTok dan Alibaba

27 November 2020, 15:15 WIB
India melarang 43 aplikasi asal Tiongkok termasuk TikTok dan Alibaba. /pixabay.com/OpenClipart-Vectors

WARTA LOMBOK - India kembali melarang berlakunya aplikasi asal Tiongkok di negara itu. Sebanyak 43 aplikasi termasuk Alibaba dan AliExpress.

Kampanye atas larangan terhadap aplikasi perusahaan teknologi Tiongkok gencar dilakukan India. Hingga kini ada 200 aplikasi asal Tiongkok yang dilarang di India.

Dilansir Warta Lombok.com dari Pikiran-Rakyat.com dengan artikel “India Larang Lagi 43 Aplikasi Tiongkok, Secara Total Lebih dari 200”, pelarangan tersebut dimulai ketika hubungan kedua negara mulai memburuk.

Baca Juga: NIU, Sepeda Motor Listrik Mirip Mio Yamaha Akan Segera Hadir di Indonesia

Sejak Juni 2020 India dan Tiongkok bersitegang terkait perbatasan Himalaya.

Pemerintah India melalui Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi menyatakan aplikasi asal Tiongkok bisa merugikan integritas dan kedaulatan India.

Buntut dari hubungan kedua negara yang kian memanas, hingga kini total ada 200 aplikasi Tiongkok telah diblokir di negara mayoritas Hindu tersebut.

Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar menyebut perselisihan itu sebagai 'krisis paling serius' dalam hubungan dengan Tiongkok sejak 1962.

Baca Juga: Nikmati Gratis Ongkir Sepuasnya dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale!

Menteri Teknologi India menggambarkan pelarangan itu sebagai 'serangan digital' yang menyasar pada perusahaan besar teknologi Tiongkok seperti termasuk Alibaba, Tencent dan ByteDance. Perusahaan-perusahaan ini semuanya berinvestasi di pasar India.

Alibaba, misalnya telah berinvestasi di perusahaan pembayaran India, Paytm, dan start-up pengiriman makanan Zomato. Sementara Tencent mendukung aplikasi pendidikan Byju's dan platform olahraga fantasi Dream11.

Investasi Tiongkok juga melambat setelah pemerintah Gujarat mengharuskan investor baru diperiksa oleh pemerintah untuk memblokir 'pengambilalihan oportunistik'.

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra Terjadi 30 November 2020, Begini Penjelasan BMKG

Perusahaan India telah berusaha memanfaatkan kemarahan nasionalis terhadap Beijing karena konsumen menolak aplikasi Tiongkok.

Perusahaan start-up India, Roposo, Chingari dan Mitron semuanya mencoba untuk masuk dan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh larangan TikTok.

Pada September lalu, PUBG Corporation, anak perusahaan Korea Selatan Bluehole mengatakan bahwa pihaknya mengambil alih semua tanggung jawab dari Tencent.

Baca Juga: Fenomena Langit Akhir November 2020, Jangan Lewatkan Gerhana Bulan Penumbra

Adapun game battle royale PUBG Mobile kembali ke pasar India setelah memutuskan hubungan dengan Tencent Games.***(Pikiran-Rakyat.com/Julkifli Sinuhaji)

Editor: ElRia Shd

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler