Lima Letusan Gunung Berapi Paling Dahsyat di Indonesia: Sejarah Tragis dan Dampaknya yang Membekas

1. Gunung Tambora, Sumbawa (1815)

 

Letusan Gunung Tambora pada tahun 1815 di Pulau Sumbawa dianggap sebagai salah satu letusan terbesar dalam sejarah manusia. Dilaporkan bahwa letusan ini menciptakan gelombang tsunami yang merusakkan pantai sekitarnya dan menyebabkan penurunan suhu global yang signifikan. Diperkirakan jumlah kematian akibat letusan ini mencapai 71.000 jiwa.

 

2. Gunung Krakatau, Selat Sunda (1883)

 

Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 menghasilkan salah satu tsunami terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Gelombang tsunami setinggi 40 meter merenggut nyawa puluhan ribu orang di sekitar Selat Sunda. Selain itu, gas sulfur oksida yang dilepaskan menyebabkan kondisi gelap gulita di wilayah sekitarnya selama berhari-hari.

 

3. Gunung Kelud, Jawa Timur (1919)

 

Pada tahun 1919, Gunung Kelud di Jawa Timur mengalami letusan dahsyat yang menyebabkan lahar panas melanda wilayah sekitarnya. Letusan ini menewaskan lebih dari 5.000 orang dan merusak lahan seluas 15.000 hektar karena tersapu oleh aliran lahar panas dari kawah gunung.

 

4. Gunung Agung, Bali (1963)

 

Letusan Gunung Agung di Bali pada tahun 1963 merupakan salah satu letusan paling mematikan dalam sejarah Indonesia modern. Letusan tanpa henti selama setahun tersebut menyebabkan kematian lebih dari 1.000 orang dan memuntahkan abu vulkanik setinggi 20.000 meter.

 

5. Gunung Merapi, Jawa Tengah (2010)

 

Gunung Merapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, mengalami letusan mematikan pada tahun 2010. Erupsi tersebut menghasilkan debu vulkanik yang menyebar luas, mengganggu kehidupan sekitar dan menewaskan sejumlah orang.

 

Sejarah tragis dari lima letusan gunung berapi ini mengingatkan kita akan kekuatan alam yang tak terduga dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana alam.*