Ikan hiu ternyata Memegang Peran Penting dalam Menyelamatkan Bumi

- 8 November 2020, 20:55 WIB
Hiu albino langka ditemukan nelayan di perairan Inggris
Hiu albino langka ditemukan nelayan di perairan Inggris /Tangkapan layar YouTube/ sciencetimes.com/

 

 

WARTA LOMBOK – Temuan studi terbaru yang mengungkapkan bahwa ikan hiu, tuna, dan makarel ternyata memegang peran kunci untuk menyelamatkan planet Bumi.

Menurut studi, ikan-ikan tersebut mengatur jumlah yang tersisa di atmosfer dengan menyerap sejumlah besar emisi global.

"Ikan besar adalah penyerap karbon, membantu menyimpan gas rumah kaca di dasar lautan," kata para ilmuwan, dikutip Pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul ‘Studi: Ikan Hiu Memegang Peran Kunci Menyelamatkan Bumi ’ dari Metro.co.uk.

Baca Juga: Profil Kamala Harris, Wakil Presiden Wanita Asia Pertama Berkulit Hitam 

Saat seekor ikan mati di lautan, maka akan tenggelam ke dasar laut lalu menyerap semua karbon yang dikandungnya.

Fenomena alami ini dijuluki 'blue carbon pump', tetapi semakin terganggu oleh industri perikanan yang banyak melakukan penangkapan ikan.

"Ketika ikan ditangkap, karbon yang dikandungnya sebagian dilepaskan ke atmosfer sebagai CO2 beberapa hari atau minggu setelahnya," kata penulis utama Gael Mariani, seorang mahasiswa PhD di Montpellier University, Prancis.

Baca Juga: Kamala Haris , Wanita Berkulit Hitam dan Berdarah Asia Menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat 

Studi pertama menemukan bahwa ikan-ikan laut telah melepaskan setidaknya 730 juta metrik ton CO2 sejak tahun 1950.

Diperkirakan 20,4 metrik ton dilepaskan pada tahun 2014 saja atau setara dengan emisi tahunan 4,5 juta mobil.

Rekan penulis Profesor David Mouillot mengatakan jejak karbon ikan laut 25 persen lebih tinggi dari perkiraan industri sebelumnya.

Baca Juga: Profil Joe Biden, Presiden Tertua Amerika Serikat yang Pernah Menjadi Tukang Kebun Sekolah

 Ikan besar seperti tuna, hiu, makarel, dan ikan todak mengandung sekitar 10 hingga 15 persen karbon.

"Ketika ikan ini mati, mereka tenggelam dengan cepat. Akibatnya, sebagian besar karbon yang dikandungnya terserap di dasar laut selama ribuan atau bahkan jutaan tahun," kata Prof Mouillot.

"Karena itu, mereka adalah penyerap karbon, yang ukurannya belum pernah diperkirakan sebelumnya," tambahnya.

Baca Juga: Joe Biden Presiden Amerika Serikat Terpilih, Politisi Senior yang Pernah Jadi Wapres Barack Obama

 Lautan menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya dari perubahan iklim buatan manusia dan penangkapan ikan berlebihan.

Ilmuwan menyerukan praktik penangkapan ikan agar lebih masuk akal dan bijak.

Selain itu, penyu, dan mamalia seperti paus hingga lumba-lumba juga memainkan peran penting dalam penyerapan karbon di Bumi.***(Pikiran-Rakyat/ Nuzulia Rega)

Editor: BK Fathoni

Sumber: Pikiran Rakyat Metro.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah