WARTA LOMBOK - Sinopsis Gangga episode kali ini, Niranjan ternyata memiliki istri lain bernama Rahat, namun ia meninggal setelah terjatuh dari gedung.
Dari hubungan mereka Niranjan memiliki anak perempuan bernama Zoya seorang wanita jahat yang ingin menguasai kekayaan ayahnya.
Zoya saat itu terlihat di samping mayat ibunya hendak melakukan ritual terakhir sebelum kremasi.
Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu: Diusir oleh Krish, Nandini Menikah Lagi dengan Kundan
Gangga lalu datang untuk membawa Niranjan keluar dari ruangan, Gangga menyerahkan surat dan berkas terakhir dari Rahat.
Niranjan lalu memeriksanya dan ternyata isinya adalah berupa surat, tiket bioskop dan kenangan lain di dalamnya. Lalu mereka pun keluar.
Inspektur datang dan mengajukan laporan kematian Rahat bahwa inspektur membutuhkan tanda tangan Niranjan dan Gangga.
Niranjan bertanya kenapa Sagar ada di sana, Sagar berkata bahwa Rutra tidak bersalah, justru Zoya yang mendorong ibunya ke bawah hingga meninggal.
Gangga lalu mengingatkan Sagar bahwa Rutra menculik Zoya untuk membunuhnya, namun Sagar meminta Gangga untuk berpikir kembali sebelum menandatangani surat itu.
Baca Juga: Sinopsis Gangga: Barkha Tewas! Madhvi Histeris, Gangaa Menderita di Penjara
Niranjan mengatakan bahwa ia baru saja mendapatkan kebenaran bahwa Zoya adalah putrinya dari Rahat.
Sagar meminta Gangga untuk percaya padanya bahwa Rutra tidak bersalah.
Niranjan lalu terdiam dan Gangga menandatangani surat itu kemudian memberikannya pada Niranjan. Niranjan juga menandatangani surat itu.
Sagar mengatakan bahwa kali ini terbukti lagi Niranjan selalu mendengarkan Gangga dan tidak mendengarkannya.
Sagar kemudian mempertanyakan Niranjan mengapa ia tidak mempercayai putranya sendiri.
Niranjan mengingatkan bahwa Zoya adalah putrinya dan ibunya sangat menderita selama ini.
Sagar bertanya kenapa Zoya menjadi begitu penting bagi Niranjan.
Baca Juga: Sinopsis Gangaa, Bahaya! Amaji Membuat Gangaa Kalah Dalam Kompetisi, Nyawanya Terancam
“Selama ini aku selalu menganggapmu sebagai ayah yang baik juga suami dari ibuku yang ideal tetapi sejak saat ini kau telah menunjukkan bahwa semua hubungan ini palsu, kau menghianati ibuku," kata Sagar.
Sagar menganggap tidak ada gunanya lagi berbicara dengan ayahnya.
Saat itu Supria turun dengan tegang karena Madhavi mengunci dirinya di dalam kamar. Mereka semua kemudian bergegas menuju ke kamar.
Sagar pulang mendengar perbincangan mereka, ia bertanya kepada Pulkit apa yang terjadi.
Kedua putra Madhavi pun langsung mendobrak pintu dan menemukan Madhavi tergeletak di dalam kamarnya dengan busa putih keluar dari mulutnya.
Sagar lalu meminta Pulkit untuk memanggil dokter.
Di tempat lain Zoya menangis di pemakaman ibunya. Gangga meyakinkan Zoya bahwa ayahnya ada di dekatnya, Zoya mengeluh ibunya telah hidup sendiri selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Sinopsis Gangaa, Terkejut! Saloni Tidak Mencintai Pulkit, Gangaa dan Sagar Keheranan
Di rumah Niranjan, dokter datang untuk memeriksa keadaan Madhavi dan mengatakan tekanan darahnya sangat rendah.
Dokter kemudian menyuruh mereka semua keluar dan akan memeriksa Madhavi. Amaji menyuruh Sagar untuk menghubungi Niranjan.
Sagar enggan dan tidak siap untuk memohon kepada ayahnya Niranjan, ia yakin Niranjan pergi karena diusir oleh ibunya dan ayahnya pasti tidak akan kembali.
Di tempat lain Niranjan masuk ke dalam rumah, Zoya terlihat menangis tentang bagaimana dia akan menjalani hidupnya setelah ditinggal oleh ibunya.
Niranjan datang untuk menghibur Zoya, Sagar saat itu menelepon Niranjan namun ayahnya memutuskan panggilan dari Sagar.
Baca Juga: 5 Bintang Balika Vadhu yang Sempat Bikin Heboh Saat Berkunjung ke Indonesia
Amaji bersikeras kepadanya untuk menelpon lagi, Sagar menjadi marah dan mencoba menelepon tetapi Niranjan memutuskan panggilannya lagi.
Saat Sagar menghubunginya berkali-kali akhirnya Niranjan menerima telepon dari Sagar namun Niranjan saat itu marah dan meneriakinya.
"Apa yang terjadi sehingga kau tidak bisa menunggu," kata Niranjan.
Sagar mengatakan kepada ayahnya untuk segera pulang karena nenek memanggilnya.
Niranjan kesal dan dengan tegas mengatakan kepadanya bahwa sekarang ia belum bisa pulang.***