WARTA LOMBOK - Fortnite adalah permainan di mana 100 pemain mampir ke pulau kartun, berdandan seperti pisang atau pahlawan Star Wars, mengumpulkan senjata dan perlengkapan lainnya, dan mencoba untuk saling melenyapkan sampai hanya tersisa satu.
Tetapi dalam kerangka penembak multiplayer ini, Fortnite terus berubah menjadi salah satu eksperimen mendongeng terbesar dan paling berani dalam sejarah.
Dari acara langsung yang dialami jutaan orang hingga sinematik yang dibuat dengan bantuan sutradara Hollywood, tim di Epic terus menguji ide-ide baru, memasukkan elemen naratif dengan cara yang terasa alami dan bermakna.
Fortnite adalah salah satu game terbesar di dunia dan bisa dibilang yang paling berdampak secara budaya. Dan bagi Donald Mustard, kepala bagian kreatif di Epic Games, itu adalah kesempatan yang tidak bisa dia abaikan.
“Bagi saya, ini adalah kesempatan untuk hampir menciptakan media baru,” kata Mustard seperti dikutip Warta Lombok.com dari The Verge.
Fokus pada penceritaan itu sangat jelas sekarang, setelah peluncuran musim terbaru game tersebut.
Untuk pertama kalinya, pemain dapat bermain melalui misi pemain tunggal, urutan singkat berisi aksi di mana mereka dipandu oleh kupu-kupu yang bersinar untuk membantu memulihkan kenyataan.
“Pendekatan kami sejak awal, atau tujuan kami, adalah bagaimana kami menciptakan hiburan yang benar-benar berskala besar dan berbasis luas. Dan saya selalu berpikir bahwa cara melakukannya adalah melalui kesombongan naratif,” Mustard menjelaskan.