Network
WARTA LOMBOK - Sinopsis Gopi episode kali ini, keluarga Modhi tengah berbahagia saat merayakan pernikahan Meera dan Dharam.
Namun kebahagiaan keluarga Modhi berubah menjadi duka, ketika beberapa orang membawa keranda mayat.
Ternyata mayat yang dibawa oleh sejumlah pria itu adalah Ahem, yang membuat semua anggota keluarga Modhi merasa syok.
Kokila yang tak percaya dengan kematian anaknya, menanyakan apa yang sebenarnya tengah terjadi dengan Ahem.
"Apa yang telah terjadi dengan anakku," ujar Kokila kepada beberapa orang itu.
Mendengar pertanyaan dari Kokila, beberapa orang itu menjawab bahwa Ahem telah mengalami kecelakaan.
"Saat itu Ahem meninggal karena kecelakaan ketika akan pulang," ujar beberapa orang itu menjawab dengan jujur.
Semua anggota keluarga Modhi banjir air mata saat itu. Mereka benar-benar tak percaya Ahem meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.
Gopi yang juga berada di tempat itu merasa hancur setelah melihat suaminya terbujur kaku di atas keranda mayat.
Baca Juga: Penuh Drama! Inilah 8 Skandal Selebriti Bollywood yang Bisa Diadaptasi Menjadi Film
Dalam kesedihan yang mendalam, Gopi teringat semua kenangan bersama Ahem yang penuh dengan kebahagiaan.
Gopi juga teringat janji yang diucapkan oleh Ahem untuk sehidup semati. Ternyata kematian datang lebih Ahem lebih awal.
Saat itu, Gopi hanya terdiam sambil menangis meratapi suami yang sangat ia cintai, kini sudah tiada.
Beberapa tahun kemudian, semua keluarga Modhi terlihat semakin menua. Kokila yang dulunya memiliki wajah yang cantik kini telah hilang dimakan waktu.
Begitu pula dengan Gopi, ternyata ia mengalami depresi parah setelah kematian Ahem suaminya.
Lain halnya dengan Jigar dan Paridhi yang dulu sangat menghormati Kokila, mereka ternyata haus dengan harta dan kehormatan.
Baca Juga: Dari Mudik Hingga Pesta Pora ! Ternyata Begini Lebaran ala Artis Bollywood
Hal itu terbukti ketika Kokila meminta tolong kepada Jigar untuk membantu Gopi yang tengah tenggelam namun sama sekali ia tak mau menolongnya.
Jigar sama sekali tak mau menolongnya, ia malah memaki-maki Kokila setelah memaksanya untuk menolong Gopi.
Kebaikan yang telah dilakukan Kokila dulu kini telah sirna. Kokila hanya bisa menangis melihat kelakuannya.
Dengan perasaan sedih, Kokila kembali menolong Gopi dengan sendirinya hingga ia berhasil menolong Gopi dengan susah payah.
Kokila sangat kecewa, kebaikan yang dilakukannya dulu kini sama sekali tak ada yang menghargainya.
Bahkan kekecewaan Kokila semakin bertambah setelah dirinya dibentak-bentak oleh anak bahkan menantunya.***
