Network
WARTA LOMBOK - Sinopsis Gangga episode kali ini, saat itu Gangga pulang sekolah dengan pakaian yang kotor.
Semua orang bertanya kepada Gangga mengapa pakaiannya kotor seperti habis berguling-guling di lumpur.
Gangga mengatakan bahwa bibi Suda telah membuatkan makanan untuknya tapi teman Gangga bilang bahwa makanan itu tak ada gunanya.
“Mereka kemudian membuang makananku, aku kemudian bertanya mengapa kau tidak menghargai makanan, ia malah mendorongku dan aku membalas mendorongnya kemudian kami berkelahi, ia memukulku duluan makanya aku pukul lagi dia,” kata Gangga.
Nenek Kanta berkata padanya hari pertama sekolah Gangga malah berkelahi.
“Bukan begitu nek ia yang duluan cari gara-gara apakah aku harus diam saja dia itu nakal,” kata Gangga.
“Kau bilang dia nakal seluruh anak-anak sekarang nakal lihat dirimu dengan gembira kau pulang dengan pakaian kotor seperti itu bagaimana kalau orang tuanya datang ke sini siapa yang akan tanggung jawab,” kata nenek Kanta.
Gangga berkata bahwa teman yang lainnya tidak nakal cuma dia saja yang nakal.
Madhavi kemudian berkata agar Gangga mendengarkan apa yang dikatakan oleh Amaji agar Gangga jangan berdebat dengan orang tua.
“Kau lihat Madhavi ia selalu saja berkelahi dan sebagai hukuman untuknya Gangga tidak boleh masuk ke sekolah lagi,” kata Kanta.
Di dalam kamar, nenek Kanta melihat bibi Suda terlihat bersedih dan menyapanya.
“Ada apa denganmu Suda aku tanya kepadamu tapi kau diam saja, beberapa hari ini sikapmu sangat berbeda kau tidak pernah menceritakan apa-apa lagi denganku kau kan sudah menganggapku sebagai ibumu tapi mengapa kau masih saja merahasiakan sesuatu dariku,” kata Kanta.
Suda kemudian menceritakan tentang kejahatan dari Omkar yang melecehkannya bahkan ingin memperkosanya.
Nenek Kanta kemudian emosi dan mengadili Omkar.
“Sudahlah tidak ada gunanya bicara dengan orang seperti Omkar,” kata Suda.
Kanta sudah tak tahan lagi dan hendak menjumpai Omkar dan berkata pada Suda
“Untuk apa kita harus melupakan harga diri kita untuk orang seperti dia,” kata Kanta.
Nenek Kanta lalu datang dan mengusir Omkar.
“Keluarlah kau sekarang dari rumahku,” katanya pada Omkar setelah mengetahui sifat bejat Omkar.
Omkar kemudian marah dan mengajak anaknya pergi.
“Kau dengar apa katanya Tristie ini adalah perintah dari Amaji kita harus pergi dari rumah ini,” kata Omkar.
Omkar terlihat naik ke lantai 2 dan mengambil semua barang-barangnya ia kemudian turun dengan membawa kopernya ia kemudian terlihat marah kepada anaknya.
“Apa kau tidak mendengarkanku ayo kita pergi dari sini,” kata Omkar.
Namun Tristie tidak mau pergi dengan ayahnya ia ingin tinggal bersama keluarga nenek Kanta.
“Aku ingin di sini nek, paman tolong aku, aku ingin ikut dengan paman saja,” katanya.
Niranjan kemudian mengatakan dan menenangkan nya.
“Tenanglah nak, iya kau akan tinggal di sini ayahmu tidak akan membawamu pergi kau akan tinggal di sini bersama kami,” ucap Niranjan.
Omkar lalu mengatakan bahwa keputusan anaknya bagus sekali, bagwa ia tidak ingin mengambil tanggung jawab apa-apa terhadap anak itu.
Omkar kemudian beranjak pergi tapi nenek Kanta berteriak.
Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu, Disa Mengamuk Histeris, Seorang Perawat Memberikan Suntikan Penenang
“Tunggu Omkar kembalikan perhiasan itu aku pernah memberimu perhiasan karena mendengar ceritamu yang palsu sekarang kembalikan semuanya setelah itu kau bisa keluar dari rumah ini,” ucap Kanta.
Omkar kemudian mengeluarkan perhiasan itu dan menyerahkan kepada nenek Kanta, iya terlihat sangat kecewa dan marah karena harta kekayaannya kembali ke tangan keluarganya Niranjan.
Niranjan kemudian menenangkan ibunya dan memeluknya.
Keesokan harinya Madhavi berbincang-bincang dengan Niranjan, dan menanyakan apa Niranjan baik-baik saja setelah kejadian kemarin.
“Apa pun yang terjadi itu semua tidak baik, Madhavi kejadian itu sangat buruk seharusnya itu tidak terjadi tapi ini bagus kita jadi tahu bagaimana sebenarnya perilaku kakak iparku aku sudah melupakannya sebagai mimpi buruk aku merasa sedih terhadap ibuku ia terkejut mengetahui kebenarannya tapi sudahlah itu akan segera pulih,” kata Niranjan.
Kepergian Omkar membuat semua orang lega karena kejahatan telah terbongkar.***
