Makanan yang Tidak Boleh Diberikan pada Bayi dan Anak Kecil, Anda Wajib Tahu

- 30 Oktober 2020, 16:55 WIB
Anak adalah anugerah Tuhan yang harus benar-benar dijaga terutama makanan yang akan mereka konsumsi.
Anak adalah anugerah Tuhan yang harus benar-benar dijaga terutama makanan yang akan mereka konsumsi. /pexels.com/Ketut Subiyanto

WARTA LOMBOK – Anak adalah anugerah terindah yang selalu didambakan bagi siapa saja.

Anak merupakan harta paling berharga dalam setiap kehidupan setiap orang.

Bagi setiap pasangan yang sudah menikah, anak merupakan impian dan kebahagiaan tiada tara.

Baca Juga: Asam Urat Tuntas, ini Jenis Buah-Buahan yang Harus Anda Konsumsi

Kelahiran seorang bayi bagi pasangan suami istri, merupakan hadiah Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.

Oleh karenanya, bayi sebagai generasi baru yang akan melanjutkan garis keturunan orang tuanya harus dipelihara dan dijaga terutama dari sisi makanannya

Dilansir wartalombok.com dari Portal Jember.com dalam artikel “Orangtua Wajib Tahu, Makanan yang Harus Dihindari oleh Bayi dan Anak Kecil”, berikut beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh bayi dan anak kecil.

Baca Juga: Disebut Buat Panggilan Lebih Aman, Zoom kini Luncurkan Enkripsi End-to-End

Garam

Bayi tidak boleh makan banyak garam, karena itu tidak baik untuk ginjalnya. Jangan menambahkan garam ke makanan bayi atau air masak, dan jangan gunakan kaldu atau saus, karena sering kali mengandung garam tinggi.

Ingatlah ini, saat memasak untuk keluarga jika berencana untuk memberikan makanan yang sama kepada bayi, hindari makanan asin seperti sosis, keripik dengan tambahan garam, biskuit, keripik, makanan siap saji.

Gula

Bayi tidak membutuhkan gula. Dengan menghindari cemilan dan minuman manis (termasuk jus buah dan minuman buah lainnya), akan membantu mencegah kerusakan gigi pada bayi.

Lemak jenuh

Jangan berikan anak terlalu banyak makanan yang tinggi lemak jenuhnya, seperti keripik, biskuit, dan kue.

Baca Juga: Rencana Ekspansi, TikTok akan Pekerjakan 3.000 Insinyur di Eropa, Kanada, dan Singapura

Memeriksa label nutrisi pada makanan dapat membantu orangtua memilih makanan yang rendah lemak jenuh.

Madu

Terkadang, madu mengandung bakteri yang dapat menghasilkan racun di usus bayi, yang menyebabkan botulisme pada bayi, penyakit tersebut merupakan penyakit yang sangat serius.

Jangan beri anak madu sampai mereka berusia lebih dari 1 tahun. Madu adalah gula, jadi menghindarinya juga akan membantu mencegah kerusakan gigi.

Kacang

Kacang tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 5 tahun, karena anak dapat tersedak.

Orangtua bisa memberi bayi kacang mulai dari usia sekitar 6 bulan, asalkan sudah dihaluskan atau digiling.

Baca Juga: Teknik Baru, Cara nonaktifkan WhatsApp Tanpa Harus Menghapusnya

Keju

Keju dapat menjadi bagian dari makanan sehat dan seimbang untuk bayi dan anak kecil, karena menyediakan kalsium, protein, dan vitamin.

Bayi dapat makan keju penuh lemak yang dipasteurisasi sejak usia 6 bulan. Jenis keju tersebut termasuk keju keras, seperti keju cheddar, keju cottage, dan keju krim.

Bayi dan anak kecil tidak boleh makan keju lunak yang berjamur, seperti keju brie atau camembert, atau keju susu kambing, dan blue cheese, seperti roquefort, karena ada risiko tinggi bahwa keju ini mungkin membawa bakteri yang disebut listeria.

Banyak keju dibuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. Lebih baik menghindari ini karena risiko listeria.

Baca Juga: Bisa Gagal CPNS 2019 Yang Dinyatakan Lulus pada 30 Oktober 2020, Jika Terbukti Melanggar Aturan

Orangtua dapat memeriksa label pada keju untuk memastikannya terbuat dari susu pasteurisasi.

Tapi keju yang mengandung listeria bisa digunakan sebagai bagian dari resep yang dimasak karena listeria terbunuh dengan dimasak. Keju brie panggang, misalnya, adalah pilihan yang lebih aman.

Telur mentah dan dimasak sebentar

Telur ayam harus dimasak sampai putih dan kuning telurnya padat. Begitu pula sebaiknya telur bebek, angsa atau puyuh juga harus dimasak sampai benar-benar matang.

Hindari telur mentah, seperti pada es krim buatan sendiri, mayones buatan sendiri, atau makanan penutup yang mengandung telur mentah yang tidak dapat pastikan aman atau tidaknya.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Diumumkan Serentak Hasil Seleksi CPNS 2019 pada Jum'at 30 Oktober 2020, Catat ya

Minuman beras

Anak-anak di bawah usia 5 tahun tidak boleh mengonsumsi minuman beras sebagai pengganti ASI atau susu formula bayi (atau susu sapi setelah usia 1 tahun) karena mungkin mengandung terlalu banyak arsenik.

Arsenik ditemukan secara alami di lingkungan dan dapat masuk ke dalam makanan dan air kita.

Nasi cenderung mengandung lebih banyak arsenik daripada biji-bijian lainnya, tetapi ini tidak berarti bayi tidak dapat makan nasi.

Di Eropa, ada tingkat maksimum arsen anorganik yang diperbolehkan dalam produk beras, dan bahkan tingkat yang lebih ketat ditetapkan untuk makanan yang ditujukan untuk anak-anak.

Baca Juga: Geram atas Tindakan Presiden Prancis, Pemuda Pancasila Ajak Warga Agar Ikut Boikot Produk Prancis

Jangan khawatir jika anak sudah pernah minum minuman dari beras. Tidak ada risiko langsung bagi mereka, tetapi yang terbaik adalah beralih ke jenis susu yang berbeda.

Kerang mentah

Kerang mentah atau yang dimasak sebentar dapat meningkatkan risiko keracunan makanan, jadi sebaiknya jangan berikan kepada bayi.

Hiu, ikan todak, dan marlin

Jangan berikan bayi hiu, ikan todak, atau marlin. Jumlah merkuri pada ikan ini dapat mempengaruhi perkembangan sistem saraf bayi. *** (Portal Jember.com/Alam Cahya)

Editor: ElRia Shd

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x