Network
WARTA LOMBOK - Kiper Paris Saint Germain (PSG) Keylor Navas pernah menorehkan prestasi cemerlang usai meraih tiga titel juara Liga Champions berturut-turut kala masih perkuat Real Madrid. Namun ternyata, ia adalah pemain yang kurang dihargai dalam sejarah sepakbola, mengapa demikian?
Usai PSG berhasil mendapatkan Gianluigi Donnarumma dari AC Milan secara gratis musim ini, memunculkan pertanyaan apakah ini benar-benar transfer yang dibutuhkan mengingat mereka telah memiliki Keylor Navas yang mempunyai prestasi di Eropa dan kini menjadi kiper nomor satu di PSG.
Kedatangan Donnarumma pasti akan membuat Keylor Navas mempertanyakan posisinya di tim saat ini, meskipun ia telah memainkan peranan penting dalam setiap pertandingan hingga membawa PSG ke partai final Liga Champions pertama mereka musim lalu.
Baca Juga: Bukan Messi atau Ronaldo, Ini 5 Pemain Tertua yang Pernah Meraih Gelar Ballon d'Or
Baca Juga: Mengapa Nomor Punggung 10 Sangat Keramat di Dunia Sepak Bola? Berikut Sejumlah Faktanya
Situasi ini hampir sama pada tahun 2018, saat Keylor Navas membela Real Madrid. Klub asal Spanyol tersebut mendatangkan kiper terbaik Piala Dunia 2018 Thibaut Courtois dan mendepak Navas usai bertahan lima tahun di Santiago Bernabeu.
Dan kini, posisi Keylor Navas mungkin akan serupa di Real Madrid setelah raksasa Ligue 1 Prancis tersebut mendatangkan Donnarumma yang berstatus kiper terbaik di ajang Euro 2020.
Tetapi bahkan sebelum Navas diberi kesempatan untuk membuktikan jati dirinya di Real Madrid, pemain asal Kosta Rika tersebut sempat dirumorkan akan dilego ke Manchester United sebagai bagian dari kesepakatan membawa David De Gea ke Madrid pada tahun 2015 meski pada akhirnya rencana itu gagal.
Jadi setelah semua yang telah dilakukan Keylor Navas, mengapa dia harus dituntut untuk membuktikan kemampuan dirinya?
Muncul dugaan, hal itu bisa saja terjadi karena Keylor Navas adalah seorang pemain yang berasal dari Kosta Rika.
