Network
WARTA LOMBOK – Pasangan ganda putra asal Indonesia, yakni Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan yang dijuluki “The Daddies” tersebut mengatakan bahwa kunci kemenangan mereka pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia BWF (The Badminton World Federation) 2023 karena tampil dengan agresif saat menghadapi tim asal China yang notabenenya berusia lebih muda, pada Kamis, 24 Agustus 2023.
Dalam pertandingan yang digelar di Royal Arena Kopenhagen, Denmark tersebut, The Daddies sukses membungkam tim asal China, yakni He Ji Ting dan Zhou Hao Dong (He/Zhou) dua gim langsung dengan skor telak, yaitu 21-15 dan 21-10.
“Strategi yang menjadi kunci kemenangan tadi, kami bisa menerapkan pola sesuai yang dirancang dari awal. Kami menyerang duluan. Harus diakui, lawan yang lebih mudah memiliki tenaga yang kencang. Mau tidak mau kami harus banyak menurunkan bola agar tidak diserang,” ungkap Ahsan melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta, dikutip Wartalombok.com dari ANTARA pada Jum’at, 25 Agustus 2023.
Baca Juga: Presiden BWF Akhirnya Sampaikan Permintaan Maaf Kepada Pemerintah Indonesia Melalui Menpora Amali
Menghadapi pemain lawan yang notabenenya lebih muda, pasangan ganda putra Indonesia yang sudah berusia lebih dari 30 tahun itu fokus sejak awal pertandingan. Meski bisa menang straight games, namun The Daddies mengakui bahwa pemain lawan asal China tersebut tidak mudah untuk ditaklukkan.
Sebelumnya, The Daddies juga sudah mempelajari pola permainan lawan sebagai bekal pertandingan. Segala persiapan harus dilakukan secara matang, mengingat ajang kali ini adalah Kejuaraan Dunia yang punya atmosfer dan tekanan berbeda.
“Dari awal sudah kami pelajari permainan lawan, karena ini Kejuaraan Dunia. Kami harus langsung in dari awal,” ucap Hendra.
