Network
WARTA LOMBOK - Musim 2023-2024 menjadi tantangan berat bagi Mason Mount sejak bergabung dengan Manchester United dari Chelsea pada musim panas lalu.
Performa pemain timnas Inggris ini belum memuaskan di bawah arahan manajer Eric ten Hag, meskipun mendapat kepercayaan menggunakan nomor punggung 7.
Dibeli dengan harga tinggi sekitar 55 juta Pound Sterling, Mount dibebani ekspektasi tinggi sebagai "the next Cristiano Ronaldo."
Baca Juga: Rayakan Milad HMI ke-77: Berikut Makna Filosofi Logo, Lengkap dengan Link Download dan Twibbon
Sayangnya, Mount sering menepi karena cedera, membuatnya hanya mencatatkan 12 penampilan dan satu assist selama musim ini.
Meskipun telah pulih dan kembali berlatih, Mount harus hati-hati dibangkitkan oleh Eric ten Hag untuk memastikan kebugarannya.
Pelatih mengakui bahwa tahun debut Mount di United tidak sesuai rencana, namun percaya bahwa pemain ini memiliki potensi besar.
Baca Juga: Strategi Global, Yang Hyun Suk Berhasil Bawa BABYMONSTER Comback dengan Sukses
Adaptasi sulit menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi performa Mount, bahkan di Liga Inggris yang sudah dikenalnya.
Kesulitan Mount dalam menerapkan skema pelatih Eric ten Hag terlihat sejak pramusim, yang membuatnya gagal memberikan dampak signifikan.
Pertandingan melawan Wolverhampton, di mana Mount menjadi starter, berakhir dengan kekalahan 1-0 dan membuat ten Hag frustrasi.
Posisi Mount diubah pada laga berikutnya melawan Tottenham Hotspur, tetapi pemain ini masih mengalami kesulitan adaptasi.
Cederanya yang diderita, khususnya cedera hamstring, semakin merumitkan perjalanan Mount di Old Trafford. Meski demikian, Eric ten Hag berharap dapat membangkitkan Mount dengan hati-hati dan tidak terburu-buru.
Pada akhir musim, diharapkan Mount dapat kembali berkontribusi atau setidaknya memiliki peran penting di dalam tim.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Tito Karnavian Gantikan Mahfud MD, Sebagai Plt Menko Polhukam
Meskipun diakui sebagai pembelian yang belum sesuai harapan, masih terbuka peluang bagi Mason Mount untuk membuktikan dirinya.
Masa depan Mount di Manchester United tetap menjadi sorotan, dan fans berharap pemain ini dapat menemukan performa terbaiknya di masa mendatang.
Mason Mount Tidak Mampu beradaptasi dengan Manchester United
Mason Mount Sulit Beradaptasi
Mason Mount, yang sebelumnya membela Chelsea, diakui sebagai pemain serba bisa. Namun, keunggulannya malah membuatnya kesulitan menemukan posisi yang pasti setelah bergabung dengan Manchester United.
Baca Juga: Birmingham City Tiru Logo dari BTS, Army Desak Agensi untuk Bertindak
Eric Ten Hag sering memasangnya sebagai winger, nomor 10, dan playmaker di berbagai posisi di lini tengah. Keserbaannya menciptakan tantangan, terutama karena sulitnya beradaptasi dengan Bruno Fernandes.
Tidak cocoknya Mount dengan Fernandes, yang jarang cedera, menyulitkan pemain tersebut untuk menunjukkan potensinya di final third. Paul Scholes menyoroti risiko memainkan keduanya bersamaan, menyebutnya berisiko dan membuat lini tengah terbuka.
Masa sulit ini terlihat dalam peringkat Manchester United di pekan ke-22 Liga Premier Inggris musim 2023-2024, yang masih tertahan di posisi ke-7 dengan 35 poin.
Baca Juga: Sulit Dapatkan Pasangan? Inilah Seni Perang Untuk dapat Menaklukkan Hati Wanita
Tim ini telah mencatat 11 kemenangan, dua imbang, dan sembilan kekalahan, namun masalah terbesar adalah pertahanan yang kebobolan 32 gol.
Jumlah gol yang dicetak, 28, juga menciptakan kekhawatiran, sejajar dengan Luton Town yang saat ini berada di posisi 17 dalam klasemen.
Meskipun menghadapi masa sulit, harapan masih ada untuk memperbaiki performa dan menempati posisi lebih baik di sisa musim.***
