WARTA LOMBOK - Aliansi Gerakan Mahasiswa (GERMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram melaksanakan gelaran Aksi Demonstrasi di Kampus 2 UIN Mataram, Senin, 06 Maret 2023.
Setelah berbulan-bulan diselimuti oleh keheningan, UIN Mataram akhirnya kembali diguyur 'ombak tsunami' yang berwujud mahasiswa.
Aksi demonstrasi tersebut didasari oleh keresahan mahasiswa terhadap buruknya sistem demokrasi yang diterapkan oleh kampus. Menjadi wadah bagi para pendidik yang seringkali digadang-gadang sebagai miniatur negara, tentu kampus harus menerapkan sistem demokrasi yang bersih dan sehat, sesuai dengan prinsip atau asas daripada demokrasi itu sendiri.
Pasca diadakannya Musyawarah Mahasiswa (MUSMA) oleh seluruh Badan Kegiatan Mahasiswa (BKM) se-UIN Mataram. Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) menggelar pesta demokrasi, dengan membentuk Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum Mahasiswa (BAWASLU-M).
KPU-M yang dalam hal ini diawasi juga oleh BAWASLU-M mengawali gelaran pesta demokrasi tersebut dengan menyelenggarakan pemilihan SEMA-U.
Namun dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai macam kejanggalan. Mulai dari ditemukannya kecacatan administrasi pemilihan SEMA-U, ketidaksesuaian timeline kegiatan dengan pasal-pasal yang telah diatur dalam MUSMA, dan lain-lain.
Imam Muhammad Nabil selaku Koordinator Umum (Kordum) aksi, menjelaskan bahwa aksi demonstrasi yang dilaksanakan oleh Aliansi GERMA UIN Mataram tentu untuk mengecam tindakan inkonstitusional yang telah dilakukan oleh KPU-M UIN Mataram.