Network
WARTA LOMBOK - Senggeger atau bahasa familiarnya adalah “pelet” merupakan tradisi yang sakral bagi masyarakat Lombok khususnya bagi suku Sasak, suku mayoritas di Pulau Seribu Masjid.
Tradisi kuno Senggeger adalah salah satu budaya Lombok yang sangat dilestarikan sampai sekarang. Kekuatan gaib yang terkandung di dalam ilmu senggeger tersebut membuat masyarakat melestarikannya secara turun-temurun.
Pemberian secara turun-temurun dianggap lebih mujarab dibandingkan didapatkan dari orang lain. Alasan itu yang membuat orang Sasak menjadikan senggeger sebagai senjata penakluk hati wanita.
Baca Juga: Hebat! Siswa SMKN 3 Mataram Produksi Kendaraan Ramah Lingkungan Tanpa Perlu BBM
Mantra senggeger yang paling dikenal dahsyat di Lombok mungkin ‘Kecial Kuning’ yang berarti seekor burung dengan warna bulu kuning kehijauan.
Pemberian nama ini merupakan selaras dengan dahsyatnya senggeger Kecial Kuning yang konon mampu meluluhlantahkan hati wanita sekeras apapun.
Sebagian besar orang Sasak Pulau Lombok bahkan secara keseluruhan memiliki ilmu pengasih tersebut.
Ada anggapan orang Sasak yang belum memiliki senggeger tidak dikatakan benar-benar sebagai orang Sasak Lombok. Karena sifatnya yang turun-temurun tersebut dapat dipastikan semua orang Sasak memilikinya.
Namun tidak dapat dimungkiri, budaya atau kearifan lokal masyarakat Sasak Lombok ini sudah mulai tergeser, dan tentu yang menjadi penyebabnya ialah berkembangnya teknologi.
