Baca Juga: Mayat Bayi Perempuan Usia 2 Hari Ditemukan di Atas Batu Pinggir Kali Sikur Lombok Timur
"Pelatihan tersebut sebagai tahap awal kegiatan pengembangan masyarakat lokal berbasis sarang burung walet," ucap Heru.
Ia mengatakan pihaknya berinisiatif untuk memberikan pelatihan cara pencucian sarang burung walet karena nilai tambah dari sarang yang masih kotor menjadi bersih relatif tinggi, yakni dari harga Rp10 juta bisa menjadi Rp33 juta per kilogram.
Selama ini, kata Heru, petani menjual sarang burung walet dalam kondisi masih kotor, kemudian eksportir yang melakukan pencucian hingga bersih sebelum dikirim ke negara tujuan ekspor.
"Eksportir sebenarnya ingin lebih fokus ke produk olahan lanjutan dan produk untuk eskpor. Mereka membutuhkan dukungan di sisi hulunya bisa berproduksi lebih baik dan lebih banyak lagi," katanya.***