WARTA LOMBOK - Kegiatan Lelang Kreasi Mandalika Creative Hub 2022, berlangsung di Bencingah Adiguna Alun-alun Tastura pada Jumat, 24 Juni 2022, dari pukul 07.30 pagi hingga pukul 11 siang.
Kegiatan kreasi, dalam rangka untuk mengaktivasi 'Mandalika Creative Hub' dengan sasaran 17 sub sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Lombok Tengah, tentu memiliki tujuan besar, untuk memajukan perekonomian Lombok Tengah.
Acara lelang kreasi ini dihadiri langsung oleh Bapak Bupati Lombok Tengah, yaitu H. Lalu Pathul Bahri.
Beliau mendukung penuh, setiap kegiatan kreatif sebagai wadah kaula muda berkreasi.
Baca Juga: Menakjubkan! Ternyata Berberapa Manfaat Berqurban yang Harus Kalian Perbuat
Tidak ditolak, beliau mengaku ide dari arah pemuda Lombok Tengah selanjutnya.
Saat diwawancarai, Pathul Bahri selaku Bupati Lombok Tengah menyampaikan nasip anak muda yang ada di Lombok Tengah, agar memiliki tempat berkreasi dan berkarya.
"Akan dikemanakan anak-anak kita yang banyak ini?. Jika mereka tidak memiliki wadah yang tepat untuk berkreasi dan berkarya di tanahnya sendiri?," tutur Pathul Bahri.
Beliau juga menyampaikan sudah memberikan dana untuk mewadahi panggung untuk para pemuda berkreasi. Sehingga dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif tersebut.
Kegiatan pagi tadi benar-benar memberikan panggung bagi para komunitas untuk muncul, di atas apa yang mereka miliki. Kreasi-kreasi pemuda Lombok Tengah, membuat kita sadar, bahwa memang ada potensi yang butuh diwadahi.
Adapun komunitas yang menyumbangkan kreasi mereka pada kegiatan tadi, antara lain: tari dulang dari sanggar asih kusuma. Ada modern dance Hayuning manajemen, cilokaq dan pemutaran film, serta kesenian lainnya juga ikut memeriahkan acara tersebut.
Sebagai usaha dari mendengarkan aspirasi dan keinginan kaula muda, ada juga sesi bincang kreasi. Dimana pada kegiatan ini, para komunitas diberikan kesempatan untuk menyampaikan apa yang menjadi unek-unek mereka, kemudian ditanggapi langsung oleh pihak penyelenggara.
Disampaikan pula bahwa kegiatan semacam ini perlu dilakukan secara berkala, sehingga ada gerak nyata dari permasalahan yang dihadapi para penggerak kreasi.
Selain show up kegiatan seni di atas, para pedagang juga ikut meramaikan. Mulai dari jenis makanan, hingga pakaian adat sasak, yaitu kain tenun juga ikut dipamerkan.
Selain itu, para penulis dan juga penulis mengambil tempat. Mereka menjajarkan hasil lukisan dan tulisan mereka, saat acara berlangsung.
Hal ini sudah ada untuk membicarakan bahwa memang mereka berkarya. ***