Bisakah Manusia Bertahan di Tengah Kemajuan Teknologi dan Perkembangan Robot dalam Pekerjaan

30 November 2020, 17:12 WIB
Ilustrasi Robot /pixabay.com/geralt

WARTA LOMBOK - Bisakah Manusia Bertahan di Tengah Kemajuan Teknologi dan Perkembangan Robot dalam Pekerjaan

Oleh: Jumliati

Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sangatlah pesat, seperti yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Banyak tercipta atau bermunculan barang-barang dengan menggunakan teknologi tinggi terutama dari segi fungsingnya sehingga sangat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari baik itu membantu dalam menjalankan pekerjaan, hiburan dan lain sebagainya.

Baca Juga: Guru Besar Ade Gaffar : Peranan Sains Komputasi Energi untuk Kemandirian Teknologi Indonesia

Dengan perkembangan teknologi dan informasi ini juga di ikuti dengan banyaknya perkembangan peralatan-peralatan, mesin-mesin dan lain sebagainya.

Perkembangan yang terjadi ini mau tidak mau juga diikuti dengan perkembangan komponen-komponen pendukung peralatan itu. Salah satu perkembangan yang terjadi pesat yaitu robotika, yang dulunya hanya bisa mengeluarkan suara tetapi tidak bisa bergerak, yang dulunya bisa bergerak tetapi hanya bisa menuju satu arah saja.

Akan tetapi dengan perkembangan teknologi informasi yang terjadi saat ini banyak robot yang bisa melakukan atau menggantikan kerja yang selama ini dilakukan manusia, seperti robot pemadam api dan lain sebagainya ( Al Kausar, 2014 : 81 ).

Baca Juga: Rekrutmen Guru ASN, Jokowi: Kita Ambil dari Status P3K Besar-besaran Tahun 2021

Namun yang menjadi pertanyaan besar dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat, bisakah manusia bertahan dengan semua perkembangan zaman ini?.

Shauqi Gombang Aleyandra mengakui ada beberapa sektor pekerjaan dalam industri yang tergantikan kecanggihan teknologi, khususnya robot. Hanya saja kata dia, dari hasil penelitian hingga satu dekade kedepan, paling banyak hanya sekitar 15 persen saja teknologi dapat menggantikan peran manusia.

Berdasarkan hasil penelitian dari Mckinsey Global Instuti menyatakan hanya sekitar 5 persen dari total pekerjaan yang ada saat ini yang dapat diotomatiskan secara penuh. Bahkan, hingga sepuluh tahun kedepan itu maksimal hanya 15 persen saja ( Dewi Divianta, 2018 ).

Baca Juga: Saturnus dan Jupiter akan 'Berdampingan' Desember Ini Momentum 800 Tahunan

Peningkatan popularitas penggunaan teknologi, termasuk robot, dalam melakukan pekerjaan manusia turut muncul saat para ahli industri dan ekonomi dunia mengandalkan Revolusi industri 4.0.

Revolusi ini kian terdengar di Indonesia sejak presiden Jokowi menjadikan pembangunan infrastruktur pendukungnya sebagai fokus selama periode kepemimpinan pertama. Memang tidak dapat di elakan bahwa pemanfaatan teknologi dan robot di era Revolusi 4.0 akan menghilangkan sejumlah pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia.

Namun sejumlah ahli menyebut, meski teknologi semakin baik berkat dukungan kecerdasan buatan ( AI ), teknologi tidak akan sepenuhnya menggantikan peran manusia di berbagai bidang. Karena manusia tetap di perlukan untuk melatih dan mengawasi teknologi dan robot dalam melakukan tugasnya.

Baca Juga: Terbesar Di Asia, Satelit Satria Segera Hadirkan Internet Jangkau Seluruh Wilayah

Studi Word Economic Forum memperkirakan, akan ada 75 juta pekerjaan yang akan digantikan robot. Namun angka itu lebih sedikit dibandingkan kemunculan 133 juta lapangan pekerjaan baru yang menanti para pencari kerja di masa depan. Beberapa jenis pekerjaan baru yang akan di cari ( bahkan saat ini sangat di cari ) adalah data analyst, machine learning speacialist, atau big data specialist. Menurut Mckinsey, pekerjaan di masa depan akan menuntut kreativitas dan kemampuan menganalisis, serta kemampuan emosional dan sosial yang baik. Semua aspek tersebut relatif sulit digantikan mesin, seingga menjadi pembeda signifikan antara manusia dan mesin.

Dengan kata lain, lapangan pekerjaan di masa depan sebenarnya justru lebih terbuka dengan kehadiran teknologi robot. Akan tetapi, pekerjaan di masa depan membutuhkan keahlian atau skill berbeda di banding pekerjaan saat ini. Namun jika tidak, kita terpaksa pasrah menjadi korban kemajuan teknologi. Jadi anak muda, jangan takut dengan robot. Lebih baik asah kemampuan agar siap mengahadapi era ekonomi baru (Wisnu Nugroho, 2019 ).***

Editor: LU Ali

Tags

Terkini

Terpopuler