WARTA LOMBOK - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia berkunjung ke Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara bersama Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Kunjungan Bahlil Lahadalia bersama Luhut Binsar Pandjaitan ke Pulau Obi yakni untuk peresmian smelter nikel High Pressure Acid Leaching (HPAL).
Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara menjadi lokasi untuk pelaksanaan investasi pengolahan bijih nikel oleh pemerintah.
Baca Juga: Sambut Hari Raya Idul Adha, Bertrand Antolin Salurkan Wakaf Al-Quran dan Ajak Berqurban
Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Kementerian Investasi @bkpm pada 6 Juli 2021, pengolahan bijih nikel HPAL dilakukan dengan basis teknologi hidrometalurgi.
Pengolahan nikel HPAL memanfaatkan bijih nikel dengan menggunakan kadar yang lebih rendah, dan salah satu yang jumlahnya melimpah.
Pengolahan nikel HPAL menjadi bagian dari optimasi atau peningkatan nilai tambah sumberdaya mineral Indonesia.
Potensi sumberdaya mineral yang berlimpah dimiliki oleh Provinsi Maluku Utara, tepatnya di Pulau Obi, Halmahera Selatan tersebut.
PT Halmahera Persada Lygend (HPL) merupakan pihak yang melakukan investasi smelter nikel HPAL.
PT Halmahera Persada Lygend akan mendorong percepatan hilirisasi mineral menuju industrialisasi berbasis baterai.
Selain itu, PT Halmahera Persada Lygend juga akan melakukan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Juga: Harus Isolasi Mandiri Di Rumah? Jangan Khawatir, Simak Tips Berikut Agar Isolasi Mandiri Tetap Aman
Smelter nikel tersebut diharap dapat mendorong kesejahteraan daerah dengan nilai investasi yang mencapai USD 1 miliar.
Kesejahteraan di daerah diharapkan meliputi peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja lokal, pembangunan infrastruktur, hingga peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.***