Network
WARTA LOMBOK - Pada episode kali ini, saat itu Kalyani gelusah, karena Anandhi belum juga siap untuk pergi ke pestival.
Kalyani bilang,
"Kenapa Anandhi lama sekali, aku takut terlamat," kata Kalyani.
Tidak lama kemudian, Gehna dan Kalyani terpana melihat kecantikan Anandhi. Sedangkan Sumitra mendampingi Anandhi turun dari tangga.
Baca Juga: Balika Vadhu ANTV: Jagdish Sakit Parah Memikirkan Anandhi yang Akan Menikah dengan Shiv
Kalyani kemudian membayangkan ketika Anandhi pertama kali menginjakkan kakinya di Haveli. Dia selalu bersikap kasar kepada Anandhi, namun kali ini dia bisa mengharumkan nama keluarga.
Kalyani memandang Anandhi dari ujung kaki sampai kepala, Kalyani tidak pernah membayangkan Anandhi akan tumbuh secantik dan secerdas sekarang ini.
Anandhi bertanya,
" Apakah nenek hanya memandangku, dan tidak memberi berkah kepadaku," kata Anandhi.
Baca Juga: Sinopsis Gopi ANTV: Rashi Kembali ke Rumah Modi, Jigar Merawat Rashi dengan Baik
"Semoga Dewa selalu dilindungimu dari mata jahat," Jawab Kalyani seraya memberi berkah kepada Anandhi.
Tidak lama kemudian, Anandhi keluar dan mendapat sambutan dari semua warga.
Anandhi dihujani bunga dan suara drum band terkenal. Kemudian para petinggi desa memberikan karangan bunga dan mendoakan kesejahteraan untuk Anandhi.
Baca Juga: Vividha Kirti Pemeran Ambika di Serial 'Uttaran' Melakoni Hampir Semua Peran Antagonis
Lalu Anandhi melihat kereta kuda yang telah dihias dengan cantik.
Anandhi bertanya,
"Ayah,,itu kendaraan untuk siapa," tanya Anandhi.
"Tentu saja untukmu, warga sengaja menyiapkannya untukmu," jawab Bhairon.
Pasant mempersilahkan Anandhi untuk naik ke atas kereta kuda, namun Anandhi menolaknya sambil berkata,
Baca Juga: Terpaksa Menikah Tuan Muda ANTV: David Terus Menyelidiki dan Akan Membongkar Rahasia Besar Amanda
"Aku tidak pantas menaikinya, aku bisa seperti ini atas bantuan kalian," kata Anandhi.
Lalu Kalyani meyakinkan Anandhi bahwa itu merupakan penghormatan warga untuknya.
Anandhi pun setuju asalkan Kalyani menemaninya. Warga pun menaikkan mereka. Anandhi dan Kalyani naik kereta kuda bersama sambil diiringi suara drum band dan semua warga menuju ke tempat pestival.
Baca Juga: Balika Vadhu ANTV: Jagdish dan Gauri Pergi dari Rumah Kalyani, Keluarga Tidak Peduli
Sesampainya di tempat pestival, sebagian warga menyambut Anandhi. Pasath menyambut Kalyani untuk turun, namun warga tidak mengizinkan Anandhi turun sebelum doa penyambutan.
Di sisi lain, Nandu dan teman-temannya tidak sabaran untuk menyalakan petasan. Kemudian Nandu menyalakan petasan tersebut.
Sontak kuda itu mengamuk dan berlari. Bhairon dan Pasath mengejar, namun kuda itu berlari sangat cepat.
Bhairon dan Pasath berniat mengejar Anandhi menggunakan mobil Jivnya. Sementara Anandhi berteriak ketakutan memanggil Bhairon, namun tidak satupun orang disana karena kuda sudah berlari jauh dari tempat pestival.
Anandhi berusaha menarik tali kemudi itu namun selalu gagal karena kuda berlari cepat membuat Anandhi hampir jatuh ke tanah namun Anandhi terus bertahan.
Tiba-tiba sebuah mobil datang dan mengikuti keretanya. Anandhi pun berteriak meminta pertolongan.
"Tuan..tolong selamatkan aku," ungkap Anandhi.
Tak lama kemudian pengendara mobil keluar dengan mobil yang masih menyala. Pria itu sangat tampan dan gagah perkasa. Pria itu menyeimbangkan diri dan melompat ke kreta kuda.
Pria itu berusaha menguasai kudanya, namun karena kuda melaju dengan cepat, Anandhi pun hampir terjatuh dan pria itu menarik tangan Anandhi.
Kemudian kuda itu berhenti karena rodanya menginjak sebuah lubang. Hingga mereka berdua jatuh ke tepi danau. Kemudian pria itu berdiri sambil mengambil kain sari milik Anandhi.
Kemudian pria itu menutup tubuh Anandhi dan menjulurkan tangannya. Anandhi menatap wajahnya dan berdiri tanpa bantuan.
Kemudian pria itu bertanya,
"Apakah kau baik-baik saja!, bagaimana ini bisa terjadi?" kata pria itu.
Anandhi kemudian menceritakan bahwa dia mau pergi pestival. Pria itupun mengatakan,
Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs. Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?
"Pantesan, kuda tidak suka di tempat keramaian makannya ngamuk dan berlari," kata pria itu yang tidak lain adalah Shiv.***
