Tiba-tiba Jagdish dan Gauri terlihat keluar dari kamar mereka dan hendak turun menemui Bhagwati, ia berlari dari lantai bawah dan naik untuk melabrak Jagdish.
Caci maki tertoreh pada Jagdish, Bhagwati merasa sakit hati diperlakukan tidak adil oleh Jagdish.
“Apa salah Anandhi, aku bahkan lebih mendengarkan dan lebih menyayangimu dibanding anakku sendiri, dimana kau taruh janji suci yang kau ucapkan dulu Jagdish. Mengapa tak ada satupun yang bisa menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi sehingga putriku menanggung beban ini,” kata Bhagwati.
Bhagwati hendak memukul Jagdish namun Gauri menahan tangan Bhagwati dan berkata pada Bhagwati bahwa ia tak punya hak untuk menyakiti Jagdish.
“Cukup, siapa kamu orang asing yang berani memberitahukanku hak atau kewajibanku pada Jagdish, aku punya hak atas siapapun yang menyakiti Anandhi,” Ujar Bhagwati
“Dan kau Jagdish, kau lupa dengan semua yang telah terjadi hingga kau bisa menjadi seperti sekarang ini, dan kau perempuan tak punya harga diri” ucap Bhagwati sembari marah.
“Apa kau tidak tau bahwa Jagdish telah beristri ataukah orang tua tidak mendidikmu sama sekali hingga mengizinkanmu menikah dengan suami orang, jika Anandhi melakukan itu maka aku akan habisi nyawanya,” teriak Bhagwati.
Semua orang hanya terdiam mendengar Bhagwati berbicara. Jagdish tidak merespon satu pertanyaan pun.
Bhagwati turun dan memegang tangan Anandhi untuk di bawa pulang namun Anandhi menolak karena itu rumah suaminya.***