“Jagdish, apa yang kau lakukan, kau membentakku hanya karena membela Anandhi, Waow Jagdish apa kau tau apa yang kurasakan melihat suamiku pergi menemui jodohnya dan menyelamatkannya apa kau tau aku sakit hati Jagdish,” kata Gauri mulai menangis dan berdrama.
Jagdish tak ingin memperpanjang masalah tersebut dan ia menghibur Gauri dengan mengatakan tak akan perduli dan menghubungi Anandhi lagi.
Malam tiba, di tempat tidur Jagdish merasa tidak tenang, ia mengambil ponsel dan berjalan keluar, ia melepon ayahnya untuk menanyakan keadaan Anandhi.
Baca Juga: Berikut Tanda-Tanda Jantung Tak Sehat Menurut dr. Zaidul Akbar, Begini Cara Mengatasinya
“Ayah aku yakin ada orang kuat di balik penculikan Anandhi, ap yang ku lihat dan bagaimana mereka memperlakukan Anandhi sangatlah tidak wajah untu penjahat atau penculik. Anandhi tak dilukai bahkan ia diperlakukan lembut ayah, aku minta tolong selidiki siapa di belakang kejadian tersebut,” kata Jagdish.
“Jagdish, aku sependapat denganmu dan aku akan mencari tau secepatnya, terima kasih telah menolong Anandhi kami dan Anandhi telah aman bersama kami jadi jangan khawatir kami bisa menjaganya,” kata Bhairon kemudian menutup telponnya.
Jagdish hendak masuk ke dalam kamarnya namun Gauri telah berdiri tepat di belakang Jagdish dan menangis.
“Kau pembohong Jagdish, kau bilang tidak akan peduli pada Anandhi dan keluargamu tapi nyatanya kau kembali menghubungi mereka karena khawatir terhadap Anandhi.
“Cukup Gauri, mereka keluargaku dan aku tidak mungkin tinggal diam melihat keluargaku dalam masalah,” kata Jagdish dan berlalu meninggalkan Gauri.***