Network
Kemudian lelaki itu pun membuka topengnya, Nakusha berlari ke arahnya dan kemudian dia memeluknya ternyata lelaki bertopeng itu adalah Digu, Sahiba mulai bertanya kepada Digu rumah siapa ini, Digu kenapa kau membawa ku ke rumah ini? Digu kemudian menjawab ini adalah rumah Patilwadi, Nakusha pun menjadi sedikit terkejut saat mendengar Patilwadi.
Digu kemudian menunjukkan kursi Datta dan dia menceritakan tentang siapapun yang sebenarnya, Nakusha saat itu merasa bingung.
Sementara itu kini di lain tempat terlihat Datta sedang berjalan dan dia melihat masyarakatnya, tetapi saat itu para penduduk tidak menghiraukannya dan mereka mengeluh tentang keadaan Patilwadi yang kacau akhir-akhir ini.
Datta kemudian melihat dua orang lelaki sedang menggunakan obat terlarang dan dia menghampirinya dan memegang lehernya, saat itu Kalavati datang dengan mobil merahnya dan melihat itu lalu dia tersenyum.
Kalavati mulai mengeluarkan kata-kata racunnya kepada Datta dan berusaha mempengaruhi Datta lagi dan disaat yang bersamaan Sudarshan menelepon dan memberitahukan Kalavati tentang Nakuhsa yang diculik dari tempat Nana, Kalavati pun sangat kaget dan dia menutup teleponnya.
Sementara itu Nakusha sedang melihat-lihat seisi rumah Patilwadi dan dia melihat patung dewa yang biasa dia kunjungi sebagai tempat do’a, lalu kemudian Nakusha menyalakan api dan Nakusha pun mulai berdoa.
Setelah itu Nakusha mulai berjalan di tangga dan menuju kamar Datta, Nakusha mulai melihat seisi kamar Datta dia mulai mengingat kata terakhir yang dia katakan sesudah Datta hilang dan kemudian jeritan saat dirinya di hutan, Nakusha kemudian merasakan sakit di kepalanya dan akhirnya Nakusha pun jatuh pingsan.
Sementara itu di pagi harinya Nana menjadi sangat marah dia memanggil Kote karena dia melihat anak buahnya yang sudah tewas, dia bertanya kepada Kote apa semua ini seseorang telah masuk ke dalam rumah Nana? dan dia sudah berani mencelakai anak buah Nana siapa pelakunya Kote? Aku bertanya kepadamu.
